Cek Fakta Kesehatan: Kontrol Diabetes Cukup dengan Insulin?

Mengontrol diabetes cukup dengan insulin saja, benarkah?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Des 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2019, 09:00 WIB
Bahaya Makan Manis Berlebihan Saat Buka Puasa
Kontrol diabetes, apakah cukup dengan insulin? Sumber: iStcokphoto

Liputan6.com, Jakarta Orang dengan riwayat diabetes tentu tak lupa suntik insulin dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter. Cara ini demi mengontrol jumlah glukosa dalam darah.

Suntik insulin pun harus dilakukan setiap hari bagi penyandang diabetes. Ini karena tubuh tidak lagi menghasilkan insulin, yakni hormon yang dibentuk dalam pankreas untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. 

Namun, penyandang diabetes sering menganggap, pemberian obat dan insulin merupakan hal pertama yang harus dilakukan dalam mengontrol diabetes. Asalkan rutin suntik insulin, diabetes dapat dikelola dengan baik.

Lantas apakah benar anggapan tersebut? Tim Health Liputan6.com melakukan Cek Fakta Kesehatan dengan mengulik penjelasan dari dokter.

Penjelasan Dokter

[Fimela] Ilustrasi Olahraga
Aktivitas fisik untuk orang diabetes. | unsplash.com

Menurut Konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), manajemen diabetes yang dianjurkan pertama, yaitu memodifikasi gaya hidup, bukan suntik insulin dan pemberian obat-obatan.

Terapkan gaya hidup sehat, terutama pengaturan pola makan dan aktivitas fisik. 

“Perubahan gaya hidup, seperti mengatur pola makan, aktivitas fisik, dan mengontrol berat badan akan membantu kinerja obat yang dikonsumsi. Cara ini jauh lebih efektif mengelola kadar gula darah,” papar dokter spesialis gizi klinik, Fiastuti Witjaksono melalui keterangan tertulis kepada Health Liputan6.com, Sabtu (14/12/2019).

Jika penyandang diabetes hanya mengandalkan obat-obatan, tanpa memerhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh, maka kadar gula darah tetap bisa naik.

"Tentunya, tidak sembarangan menjalankan pola makan untuk Anda yang diabetes. Pilihlah pola makan dengan gizi seimbang yang mengandung karbohidrat baik. Karbohidrat baik ini punya indeks glikemik rendah, tinggi serat, vitamin, dan mineral," lanjut Fiastuti, yang berpraktik di di RSCM, MRCCC, dan Jakarta Heart Centre.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya