Konsumsi Suplemen Kesehatan Malah Bikin Emily Jalani Cangkok Hati

Seorang wanita harus mendapatkan donor hati usai mengonsumsi suplemen kesehatan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Jan 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2020, 07:00 WIB
Suplemen kesehatan (iStockphoto)
Ilustrasi suplemen kesehatan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Selalu waspada terhadap suplemen kesehatan yang dijual di internet. Sekalipun, produk tersebut dipromosikan oleh para influencer yang ada di media sosial.

Jika tidak, bukan tidak mungkin kejadiannya seperti yang dialami oleh Emily Goss. Wanita asal Texas, Amerika Serikat ini, membutuhkan transplantasi hati usai mengonsumsi suplemen kesehatan secara sembarangan.

Dilansir dari New York Post pada Senin (6/1/2020), perempuan 23 tahun ini mengonsumsi suplemen seharga 50 dolar AS (sekitar 690 ribu rupiah) per botol. Suplemen ini disebut bisa membantu keseimbangan hormon, manajemen berat badan, memiliki manfaat untuk kulit, serta kesuburan.

Dalam sehari, Emily bisa mengonsumsi sebanyak empat pil suplemen tersebut. Hingga, suatu hari dia mulai merasakan ada masalah pada tubuh bagian tengahnya. Selain itu, putih di matanya berubah warna menjadi kuning.

Emily dilarikan ke rumah sakit. Dokter mendiagnosisnya dengan gagal hati akut. Dicurigai, suplemen kesehatan itulah penyebabnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Mendapatkan Donor Hati

Suplemen kesehatan (iStockphoto)
Ilustrasi suplemen kesehatan (iStockphoto)

Dokter Jeffrey Weinstein dari bagian transplantasi hati di Methodist Hospital, Dallas yang menangani Emily mengatakan, meski diiklankan sebagai suplemen yang alami dan menyehatkan, produk tersebut tetaplah obat-obatan.

"Dan, saya memandang semuanya sebagai bahan kimia, jadi harus ada kehati-hatian yang baik tentang bagaimana Anda menggunakannya dan mengapa Anda menggunakannya," kata Weinstein.

Emily pun segera didaftarkan sebagai penerima transplantasi hati. Pada hari Natal bulan Desember lalu, dia pun mendapatkan lever baru.

"Saya memiliki hidup saya karena seseorang memberikan saya lever mereka dan saya sangat berterima kasih," kata Emily.

"Saya hanya tidak bisa percaya bahwa suplemen bisa menyebabkan sesuatu yang sangat mengancam nyawa," tambahnya.

Meski sudah mendapatkan donor, Emily tetap harus memeriksakan kondisinya dan memastikan tidak ada penolakan dari lever barunya. Butuh waktu setahun untuk dirinya bisa kembali ke kehidupan normalnya.

Sementara, produsen suplemen kesehatan yang dikonsumsi Emily menyanggah bahwa kondisi itu dikarenakan produknya. Mereka menyatakan, telah memiliki izin dan dibuat oleh apoteker yang berlisensi. Selain itu, tidak ada laporan kejadian serupa dari konsumen mereka sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya