Para Ahli di Tiongkok Pastikan Pneumonia Misterius Wuhan Bukan SARS

Para ahli menyatakan bahwa pneumonia misterius di Wuhan, Tiongkok bukanlah SARS

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Jan 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 13:00 WIB
Penyakit SARS
Penyakit SARS (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kasus pneumonia dengan virus yang belum dikenalidilaporkan di Wuhan, Tiongkok beberapa waktu lalu. Beberapa mengkhawatirkan kembalinya penyakit Severe Acute Respiratory syndrome atau SARS yang sempat menghebohkan dunia beberapa waktu lalu.

Namun, otoritas kesehatan setempat telah mengeluarkan SARS dari daftar kemungkinan jenis virus penyebab pneumonia tersebut.

"Kami telah mengeluarkan beberapa hipotesis," kata Komisi Kesehatan Wuhan seperti dilansir Science Alert pada Selasa (7/1/2020).

Selain SARS, beberapa virus lain seperti flu, flu burung, adenovirus, maupun Middle East Respiratory Syndrome (MERS), juga dikeluarkan dari kemungkinan tersebut.

Sementara lalu, kepolisian Wuhan juga menyatakan bahwa mereka telah memberikan hukuman pada delapan orang yang mempublikasikan dan meneruskan informasi palsu di internet tanpa verifikasi.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Gejala Pneumonia di Tiongkok

Penyakit Pneumonia
Penyakit Pneumonia (Sumber: iStockphoto)

Infeksi pada pasien dimulai sekitar 12 hingga 29 Desember. Mereka yang jatuh sakit ada masyarakat yang bekerja di pasar makanan laut di Wuhan. Alhasil, tempat itu ditutup untuk desinfeksi.

Para ahli sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui virus penyebab pneumonia tersebut. Belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia.

"Keterkaitan yang dilaporkan dari pasar ikan dan hewan hidup dapat menunjukkan mungkin ada hubungan paparan dengan hewan," kata Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Minggu lalu.

Sebagian besar pasien dilaporkan mengalami demam. Beberapa orang lain mengalami kesulitan bernapas dan hasil rontgen menunjukkan adanya lesi invasif di paru.

"Gejala-gejala yang dilaporkan di antara pasien secara umum untuk beberapa penyakit pernapasan dan pneumonia adalah umum di musim dingin," kata WHO.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya