Alami Pneumonia Misterius Tiongkok, Kakek 61 Tahun Meninggal

Kakek 61 tahun meninggal dunia karena positif kena pneumonia misterius di Tiongkok.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Jan 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2020, 12:00 WIB
Meninggal Dunia atau Berduka Cita
Kakek 61 tahun meninggal karena pneumonia misterius di Tiongkok. (iStockphoto)

Liputan6.com, Beijing Kasus pneumonia misterius di Tiongkok membuat kakek 61 tahun meninggal dunia. Sempat dirawat di rumah sakit di Kota Wuhan, Tiongkok bagian tengah, kakek--yang tak disebut namanya-- mengembuskan napas pada Kamis, 9 Januari 2020.

Gejala pneumonia yang dialami berupa sesak napas dan infeksi paru-paru parah.

"Kakek yang meninggal itu termasuk pembeli tetap di pasar makanan laut di Wuhan," kata otoritas kesehatan setempat, dilansir NBC News, Senin (13/1/2020).

Perawatan tidak kunjung mengurangi gejalanya. Kondisi si kakek semakin parah, hingga jantungnya gagal berfungsi.

"Dokter yang menangani menyatakan, pasien itu positif terkena virus (pneumonia misterius)," lanjut otoritas kesehatan setempat.

Kejadian kakek meninggal karena pneumonia misterius di Tiongkok merupakan kasus pertama yang dilaporkan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Penyakit Pernapasan dari Virus Baru

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Sebuah penyelidikan awal mengidentifikasi, penyakit pernapasan pneumonia yang mewabah di Wuhan sebagai jenis baru. Virus bernama coronavirus, yang disampaikan para ilmuwan yang menangani penyelidikan.

Wuhan Municipal Health Commission mengemukakan, sampai saat ini ada 41 pasien yang sedang dikarantina di rumah sakit dengan dugaan infeksi virus pneumonia misterius. Dari 41 pasien, tujuh di antaranya sakit kritis.

U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan peringatan, "Wabah pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya (a pneumonia outbreak of unknown cause)" di Tiongkok.

Pihak CDC meminta warga negara Amerika Serikat di sana untuk menghindari pasar hewan, kontak dengan orang sakit. Para warga pun diminta agar rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. 


Desinfeksi Cegah Penularan Penyakit

Mudik Jelang Tahun Baru Imlek
Penumpang menaiki kereta api menuju kota asal mereka di Beijing, Selasa (29/1). Jutaan orang China telah memulai migrasi manusia terbesar di dunia meninggalkan kota-kota besar menuju kampung halaman untuk merayakan Tahun Baru Imlek. (Nicolas ASFOURI/AFP)

Beijing memperkirakan sekitar 3 miliar perjalanan penumpang dengan 400 juta menggunakan kereta api pada tahun baru. Sekitar 7 juta turis Tiongkok juga diperkirakan akan bepergian ke luar negeri.

Untuk mengantisipasi tersebut, Kementerian Transportasi Tiongkok merencanakan langkah-langkah tambahan untuk mendisinfeksi kereta, pesawat, dan bus. Upaya itu mencegah penularan penyakit.

Wuhan adalah pusat destinasi. Pneumonia misterius yang melanda kota memicu kekhawatiran sebagai wabah yang tidak terlihat sejak epidemi sindrom pernapasan akut berat (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS).

SARS menginfeksi lebih dari 8.400 orang di seluruh dunia pada tahun 2002 dan 2003. Lebih dari 800 orang tewas dalam wabah SARS, yang sehari-hari rutin berkunjung ke pasar hewan di Tiongkok bagian selatan.

Penyebab penyakit pneumonia baru-baru masih belum diketahui, tetapi otoritas setempat menepis spekulasi soal kemunculan kembali SARS.

Terkait pneumonia misterius, ahli pernapasan dan Ketua Departemen Kedokteran dan Terapi di Chinese University of Hong Kong, David Hui Shu-cheong menyampaikan, risiko penularan pneumonia ke Hong Kong dan bagian lain dunia rendah.

"Karena otoritas kesehatan di Wuhan dapat menahannya di sana. Mereka jauh lebih baik daripada tahun 2003 dalam menangani infeksi parah, khususnya transparansi dan ketepatan waktu," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya