Laporan dari Stockholm: Waspadai Gangguan Kesehatan yang Bikin Anak Gagal Tumbuh

Ada sederet gangguan kesehatan yang membuat anak gagal tumbuh.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Feb 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 06:00 WIB
Tinggi Badan Anak
Tinggi Badan Anak (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Stockholm Ada sederet gangguan kesehatan yang membuat anak gagal tumbuh. Gagal tumbuh adalah kondisi anak mengalami keterlambatan atau tertahannya pertumbuhan fisik tubuh.

Medical Director Abbott Nutrition for EURISA (Europe Russia Israel and South Africa, Carole Glencorse menyebut, gangguan kesehatan yang mengakibatkan anak gagal tumbuh bisa berupa protein-energy wasting dan kaheksia (cachexia).

Protein-energy wasting adalah penurunan massa lemak dan biasanya kekurangan asupan protein dan energi. Sedangkan Kaheksia adalah suatu kondisi umum yang disebabkan oleh keadaan yang kronis karena malnutrisi, tumor ganas, dan kesehatan yang buruk.

Pada seseorang yang kaheksia, ada peningkatan katabolisme protein otot sehingga menyebabkan penurunan massa otot.

"Beberapa faktor yang menimbulkan protein-energy wasting dan kaheksia diantaranya kekurangan vitamin dan mineral, malabsorbsi, dan anorexia cytokine-mediate," sebut Carole saat ditemui di Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, ditulis Rabu (12/2/2020).

Anorexia cytokine-mediate adalah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.

Sementara malabsorbsi adalah gangguan pada saluran pencernaan dalam menyerap nutrisi dan cairan secara memadai dari bahan makanan. Dalam kasus malabsorpsi makanan, baik makronutrien (protein, karbohidrat, lemak) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral), tidak dapat diserap dengan memadai oleh usus halus ke aliran darah.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Nutrisi yang Rendah

Melihat Kondisi Anak-Anak Kurang gizi di Pandeglang
Anak balita menangis saat ditimbang di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Dengan puluhan penduduk mengalami gizi kurang, gizi buruk dan beberapa anak sudah divonis stunting, ini menjadi gambaran bagaimana sulitnya mencegah stunting. (Foto:Istimewa)

Selain itu, nutrisi yang rendah juga dapat berkontribusi pada terjadinya protein-energy-wasting, yang berujung anak gagal tumbuh.

Faktor nutrisi yang rendah dilatarbelakangi anak menderita penyakit demam dan radang. Pada kondisi ini anak mungkin enggan makan yang cukup.

Ada juga gangguan metabolik yang ditimbulkan dari anemia, asidosis, resistensi insulin yang membuat anak gagal tumbuh. Dari gangguan metabolik, anak dapat mengalami protein-energy-wasting maupun kaheksia.

Asidosis adalah adalah kondisi yang ditandai oleh peningkatan asam yang berlebihan di dalam tubuh, kehilangan bikarbonat secara berlebihan dalam darah (asidosis metabolik), penumpukan karbondioksida dalam darah yang menyebabkan fungsi paru-paru menjadi buruk atau pernapasan yang tertekan (asidosis respiratorik).

Walaupun begitu, gangguan kesehatan dari permasalahan gizi di atas harus dituntaskan. Ahli gastroenterologi dan pakar nutrisi Robert Murray menekankan, jangan sampai anak gagal tumbuh.

"Soal asupan nutrisi itu target yang penting. Agar anak tumbuh baik perlu nutrisi yang sehat dan sangat mendukung," kata Murray dari The Ohio State University.

"Kita juga harus meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Edukasi soal gizi yang baik juga untuk ibu. Jangan sampai permasalahan kesehatan pada anak menunggu diagnosisnya (anak terlanjur sakit)."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya