Bersiap Hadapi Virus Corona, Balitbangkes Kemenkes RI Siapkan 2 Laboratorium

Jauh sebelum adanya kasus virus corona, Kemenkes dan tim telah melakukan upaya kesiapsiagaannya untuk menghadapi kasus seperti ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi virus.
Ilustrasi virus. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan telah bersiaga menghadapi ancaman penyakit virus corona atau COVID-19. Salah satunya dengan menyiapkan laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi virus SARS CoV-2.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI, dr. Siswanto, MHP, DTM menjelaskan peranan Laboratrium Litbangkes dalam menghadapi virus corona. 

Saat ini, di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) telah menyiapkan dua lab yang digunakan untuk menangani kasus virus corona (Covid-19), yakni lab klinis dan public health lab.

"Lab klinis biasanya digunakan untuk mendapatkan diagnosis penyakit seseorang, untuk memberikan pengobatan. Sedangkan Public health lab digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit yang berpotensi menjadi wabah sehingga dapat memberikan tidakan yang efektif untuk melindungi masyarakat," jelas dr. Siswanto pada Kamis (13/2) di Aula Gedung A, Fakultas Univesitas Indonesia, Depok.

Kemampuan lab tersebut juga telah sesuai dengan standard dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Pemeriksaan Spesimen di Lab Litbangkes

Pada Senin (10/02), terdapat sebanyak 64 spesimen virus corona (Covid-19) dari 16 provinsi, seperti DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Utara, DIY, Kalimantan Barat, Jambi, Papua Barat, NTB, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara yang dikirimkan ke Lab Balitbangkes.

Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa 62 spesimen negatif virus corona dan 2 spesimen masih dalam proses pemeriksaan. "Kami menerima spesimen terlebih dahulu, yang dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan spesimen tersebut. Hasilnya akan diberitahukan kepada Ditjen P2P Kemenkes dan mereka segera melaporkannya kepada WHO," dr. Siswanto menjelaskan proses pemeriksaan spesimen, Kamis (13/2).

Untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus corona (Covid-19), Balitbangkes melakukan pemantauan di semua pintu masuk dan mengambil tiga spesimen.

"Orang yang sedang dalam pemantauan di pintu masuk akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan atau kartu kuning," kata dr. Siswanto pada kesempatan yang sama. Dia juga menambahkan "Kalau sudah suspect akan diambil spesimennya dengan benar."

Karena virus ini berkaitan dengan infeksi saluran pernapasan, jadi ada tiga spesimen, yaitu nasofaring, sputum, dan serum. "Nah ini banyak yang salah paham. Pemeriksaan spesimen tidak menggunakan kapas karena masih ada DNA-nya. Jadi, yang benar adalah dengan menggunakan dakron," dr. Siswanto meluruskan kesalahpahaman.

Hingga saat ini, tidak ditemukan masyarakat Indonesia yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Oleh karena itu, Kemenkes menyarankan kepada masyarakat agar tidak panik dalam menanggapi kasus ini.

 

 

Penulis: Salsabila Fauziah Rahman

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya