Cegah COVID-19 Menular, Mantan Menkes Nila Moeloek Sarankan Pakai Salam Sehat

Mantan Menkes Nila F. Moeloek menyarankan penggunaan "salam sehat" ala Kemenkes apabila khawatir bersalaman karena virus corona

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Mar 2020, 12:46 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 12:46 WIB
Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat di Puncak Perayaan Pekan ASI Sedunia 2019. (Foto: Kementerian Kesehatan RI)
Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat di Puncak Perayaan Pekan ASI Sedunia 2019. (Foto: Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Virus corona atau SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, diketahui menyebar melalui percikan cairan tubuh (droplet) orang terinfeksi yang masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini membuat masyarakat menjadi lebih khawatir, termasuk saat memegang benda-benda di tempat umum, termasuk bersalaman.

Beberapa sekolah dan acara kenegaraan dikabarkan mengganti salaman dengan cara menyapa lain seperti dengan mengatupkan tangan saja atau menggunakan siku.

Terkait hal itu, mantan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memberikan saran agar masyarakat juga melakukan "salam sehat" seperti yang biasa diucapkan dalam kegiatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Salam sehat dilakukan dengan meletakkan telapak tangan kanan di atas dada sebelah kiri.

"Di Kemenkes, kita dulu kalau salam, salam sehat, sehat Indonesia. Ke sini (atas dada sebelah kiri), tidak salaman begini. Kenapa itu tidak digemakan oleh Kemenkes sekarang?" kata Nila dalam sebuah diskusi soal virus corona di Salemba, Jakarta pada Rabu kemarin, ditulis Jumat (13/3/2020).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Butuh Edukasi ke Anak-Anak

Susi Pudjiastuti, Nila F Moeloek, Rini Soemarno, Retno Marsudi, Sri Mulyani
Ketika menteri-menteri wanita di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti Susi Pudjiastuti, Nila F Moeloek, Rini Soemarno, Retno Marsudi, Sri Mulyani melakukan foto bersama (sumber: Twitter/@susipudjiastuti)

Nila mengatakan bahwa memang seringkali, tangan memang berpotensi menjadi media penularan suatu penyakit. Maka dari itu, dibutuhkan edukasi kepada masyarakat yang juga harus dilakukan oleh berbagai sektor, tidak hanya kesehatan saja.

"Misalnya tadi saya kritik, kalau misalnya anak-anak itu, diajarkan tidak ada salaman. Apalagi kita kan suka cium tangan. Di kebiasaan kita kan ciumnya cium tangan," kata Menteri Kesehatan RI tahun 2014-2019.

Dia mengatakan, edukasi seputar cara penularan lewat tangan kepada anak semacam ini, juga membutuhkan peran dari Kementerian Pendidikan.

"Untuk sementara waktu. Nanti kalau sudah tidak ada apa-apa, mau cium tangan, cium dahi, ya silahkan lah," kata wanita yang juga dokter mata ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya