5 Alasan WFH Terasa Lebih Melelahkan

Berikut sejumlah alasan WFH bisa terasa lebih menguras tenaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 07:00 WIB
[Fimela] wfh
bekerja di rumah | pexels.com/@kaboompics

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, menyebabkan berbagai sektor usaha memberlakukan kebijakan work from home (WFH). Tak hanya bekerja, belajar maupun beribadah dianjurkan untuk dikerjakan dari rumah. Hal itu dilakukan demi menekan penyebaran SARS-CoV-2.

Beradaptasi dengan kebiasaan baru bukanlah hal mudah bagi sebagian individu. Tak heran bila sebagian masyarakat ada yang merasa bekerja dari rumah terasa melelahkan. Alasan dan penyebabnya bisa beragam. Berikut sejumlah alasan WFH bisa terasa lebih menguras tenaga.

1. Harus Menyesuaikan Hal-Hal yang Sebelumnya "Otomatis"

Melansir forbes.com, kelelahan bisa terjadi karena pergeseran-pergeseran yang ada dalam keseharian kita. Saat di kantor, kita bisa dengan mudah ke ruang rapat untuk berkoordinasi dengan rekan kerja. Komputer atau laptop pun sudah bisa langsung terhubung dengan internet. Segalanya sudah terasa "otomatis". Akan tetapi ketika bekerja dari rumah, kita harus melakukan banyak hal yang agak merepotkan. Misalnya, untuk video call saja kadang kita masih sibuk mengatur jaringan internet dan memastikan tak ada gangguan dari keluarga atau orang di rumah.

 

 

Kurang Gerak

2. Sulit Menyaring Derasnya Arus Informasi

Berbagai berita tentang pandemi virus corona dan perkembangan data mengenai korban yang beredar di lini masa dan situs berita kadang tidak mudah untuk kita cerna. Muncul perasaan was-was dan cemas yang ternyata cukup sulit untuk diatasi. Belum lagi dengan berbagai surel yang berkaitan dengan pekerjaan yang harus kita saring dan tangani. Semua itu kadang membuat kita merasa kewalahan. Isi pikiran kita terasa penuh dan itu membuat kita lelah secara mental.

3. Kurang Gerak

Aktif bergerak adalah salah satu hal penting yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan dan kondisi tubuh. Saat ngantor, perjalanan pulang dan pergi kantor membuat kita harus bergerak. Naik turun tangga atau berpindah dari satu ruang rapat ke ruang rapat lainnya membuat kita bergerak. Sedangkan selama bekerja dari rumah, jika kita tak disiplin olahraga, kita akan kurang gerak. Kondisi yang kurang gerak ini pun bisa membua tubuh terasa lesu karena aliran darah kurang lancar.

Jam Kerja Terasa Lebih Panjang

4. Jam Kerja Terasa Lebih Panjang

Kalau bekerja di kantor, segalanya terasa lebih terstruktur. Kita pun akan dikondisikan untuk bekerja sesuai dengan jam kerja. Sedangkan bekerja dari rumah, khususnya bila kita memiliki buah hati yang masih kecil, kadang sulit untuk mengondisikan lingkungan kerja yang kondusif. Banyak distraksi atau gangguan yang pada akhirnya membuat kita menunda sejumlah tugas atau pekerjaan. Jam kerja pun molor dan kurang produktif.

5. Multitasking

Saat di kantor, kita bisa fokus menyelesaikan urusan dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan kantor. Sedangkan bila bekerja dari rumah (bagi yang sebelumnya punya rutinitas bekerja di kantor sebagai karyawan perusahaan misalnya), tuntutan multitasking sungguh melelahkan. Membagi waktu dan prioritas untuk urusan domestik, bekerja, video call, dan memeriksa e-mail tanpa ada gangguan bisa meningkatkan stres. Kondisi ini pun membuat kita merasa gampang capek.

Bagi yang terbiasa bekerja di rumah atau yang berprofesi sebagai freelancer pun bisa terdampak di tengah pandemi ini. Kondisi rumah yang terasa lebih penuh karena suami atau anggota keluarga lain yang juga harus bekerja dari rumah juga bisa memicu stres tersendiri. Namun, kita akan selalu berupaya melakukan hal-hal terbaik di situasi ini. Ya, kita semua berharap semoga kondisi dan keadaan segera membaik.

(Endah Wijayanti/Fimela.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya