15 Anak di New York yang Mengidap Penyakit Kawasaki Diduga Berkaitan dengan COVID-19

15 anak di New York dilarikan ke rumah sakit dan dirawat karena sindrom inflamasi yang langka dan mengancam jiwa.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Mei 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 12:00 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta 15 anak di New York dilarikan ke rumah sakit dan dirawat karena sindrom inflamasi yang langka dan mengancam jiwa. Menurut pejabat kesehatan setempat,  sindrom ini memiliki potensi berkaitan dengan COVID-19.

Empat dari 15 anak yang dicurigai menderita penyakit kawasaki juga dinyatakan positif mengidap COVID-19, kata Departemen Kesehatan kota itu seperti dilansir New York Post.

Penyakit kawasaki adalah penyakit anak yang terbilang langka. Penyakit ini menyebabkan dinding pembuluh darah di tubuh menjadi meradang.

Gejalanya meliputi suhu tinggi yang berlangsung selama lima hari atau lebih, kemerahan di mata, ruam dan kelenjar bengkak di leher. Anak-anak di bawah 5 tahun paling berisiko.

"Jika dicurigai sindrom inflamasi yang dijelaskan di atas, dokter anak harus segera merujuk pasien ke spesialis penyakit menular anak, reumatologi, atau perawatan kritis," kata Dr. Demetre Daskalakis, wakil komisaris kesehatan kota untuk pengendalian penyakit.

"Diagnosis dini dan perawatan pasien yang memenuhi kriteria sebagian atau seluruhnya untuk penyakit Kawasaki sangat penting untuk mencegah kerusakan organ dan komplikasi jangka panjang lainnya," tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:


Perawatan Intensif

Beberapa pasien memerlukan perawatan intensif untuk masalah jantung dan pernapasan, kata Daskalakis.

Minggu lalu, The Post juga melaporkan  bahwa tiga anak dengan COVID-19 dirawat karena penyakit Kawasaki.

Hubungan antara COVID-19 dan sindrom Kawasaki juga memicu kekhawatiran di Inggris dan Italia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara COVID-19 dengan sindrom inflamasi.

15 anak dirawat di rumah sakit antara 17 April hingga 1 Mei. Lima dari anak-anak membutuhkan ventilasi mekanis tetapi sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya