Liputan6.com, Jakarta Peneliti di Kansas, Amerika Serikat tengah melakukan studi tentang pengaruh kekuatan doa terhadap para pasien COVID-19. Peneliti ingin melihat seberapa besar intervensi supranatural pada mereka yang terinfeksi virus corona.
Studi ini dilakukan oleh Kansas City Heart Rhythm pada seribu pasien COVID-19 yang dalam perawatan intensif. Setengah dari mereka mendapatkan doa secara universal.
Baca Juga
Empat bulan kemudian, para peneliti akan melihat dan membandingkan tingkat kematian, waktu dalam perawatan intensif, serta penggunaan ventilator pada pasien.
Advertisement
"Kita semua percaya pada sains dan kita juga percaya pada iman," kata ketua peneliti dan kardiolog Dhanunjaya Lakkireddy, seperti dikutip dari New York Post pada Selasa (12/5/2020).
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Percaya Kekuatan Agama
Lakkireddy, yang mengatakan dirinya lahir dalam agama Hindu, bersekolah di sekolah Katolik, serta menghabiskan waktu di sinagoga, biara Buddha, serta masjid, mengatakan ia percaya pada kekuatan semua agama.
"Saya pikir apabila kita percaya pada keajaiban Tuhan dan kebaikan universal dari agama apa pun, maka kita harus menggabungkan tangan dan bergabung dengan kekuatan masing-masing agama ini bersama-sama untuk alasan menyelamatkan umat manusia dari pandemi ini," katanya seperti dikutip dari NPR.
Advertisement
Percaya Ada Keajaiban
Lakkireddy menyebut, dirinya sudah pernah melakukan beberapa studi terhadap pengaruh religiusitas dalam sebuah masalah kesehatan. Setidaknya sudah ada enam uji klinis serupa yang ia lakukan sebelumnya.
Ia mengatakan, para pasien yang mendapatkan doa akan mengalami sedikit peningkatan kondisi kesehatan. Namun, penelitiannya yang lain juga tidak menemukan efek doa secara signifikan.
Lakkireddy tidak bisa menjelaskan bagaimana doa untuk seseorang bisa benar-benar berpengaruh pada kondisi kesehatan orang lain.
Dia mengungkapkan, studinya ini memang mendapatkan reaksi beragam dari rekan-rekan sejawatnya, hingga istrinya yang seorang dokter. Namun menurutnya, studi ini bukanlah penelitian yang berbahaya. Selain itu, ia mengatakan bahwa sebuah keajaiban bisa saja terjadi.
"Sebuah keajaiban bisa terjadi. Selalu ada harapan, benar kan?"