BKKBN: Keluarga Indonesia Tangguh dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Kepala BKKBN mengatakan, kebanyakan keluarga Indonesia sudah bisa menerima kondisi pandemi COVID-19 namun tetap saling mendukung satu sama lain

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Jun 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 18:00 WIB
Raih Bonus Demografi di Masa Pandemi Covid-19 Usia Produktif Harus Berkualitas
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa keluarga Indonesia adalah keluarga yang tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Hasto menyebutkan bahwa hal itu terungkap dalam studi terkait strategi koping mempertahankan keharmonisan keluarga di masa pandemi COVID-19 yang dilakukan terhadap 20 ribu keluarga oleh Lalitbang BKKBN beberapa waktu yang lalu.

"Ternyata selama pandemi ini 97,7 persen menyatakan menerima kondisi dan saling mendukung antara suami istri itu 99 persen," kata Hasto dalam seminar daring pada Selasa (9/6/2020).

Selain itu, dalam studi tersebut sebanyak 98,1 persen keluarga menyatakan bahwa mereka menghindari pertengkaran dan 79,9 persen mengatakan menghemat keuangan demi mempertahankan keluarganya untuk bertahan di masa pandemi ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Keluarga yang Butuh Perhatian

BKKBN
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan sosialisasi kerja dari rumah (Work From Home) melalui video conference pada Rabu (18/3/2020) di Kantor BKKBN, Jakarta. (Dok Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN)

Namun masih ada juga keluarga yang masih harus mendapatkan perhatian lebih. Hasto menyebutkan, beberapa keluarga melampiaskan kemarahannya akibat adanya pandemi COVID-19 ini sebanyak 2,5 persen.

"Sehingga ini perlu kita perhatikan di lingkungan kita," kata mantan Bupati Kulon Progo ini menyebutkan.

Selain itu, ada beberapa keluarga yang harus menjual barang maupun perhiasannya demi bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19. BKKBN mengungkapkan jumlahnya adalah 50,6 persen. Sementara, 19,3 persen keluarga juga harus mencari pekerjaan atau usaha baru.

"Yang pinjam sana, pinjam sini (meminjam uang/meminta bantuan) 19,8 persen. Inilah yang perlu kita perhatikan," katanya.

Walau begitu, Hasto menyimpulkan bahwa keluarga Indonesia adalah keluarga yang tangguh dalam menghadapi COVID-19.

"Karena mereka bisa menerima, saling mendukung, kemudian menghindari pertengkaran. Maka keluarga kita Insya Allah keluarga yang tangguh."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya