Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengungkapkan bahwa pada awalnya, mereka hanya mendapatkan tugas untuk memeriksa sampel COVID-19 dari wilayah Jakarta Barat.
"Saat ini Eijkman sudah melayani 274 fasilitas pelayanan kesehatan seluruh Indonesia," kata Amin dalam konferensi pers dari LBM Eijkman, Jakarta pada Kamis kemarin.
Baca Juga
"Walaupun sebetulnya Eijkman ditugaskan hanya menangani Jakarta Barat saja, tetapi dalam kenyataannya banyak sekali sampel yang datang dari luar Jawa dan tentu itu tidak bisa ditolak," ujarnya.
Advertisement
Amin mengakui bahwa setiap harinya, mereka bisa menerima hampir 800 sampel terkait COVID-19 dari seluruh Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan proses pemeriksaan sampel, LBM Eijkman adalah dengan menggunakan mesin uji spesimen COBAS 6800 Systems.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Tingkatkan Pemeriksaan
Amin mengatakan bahwa dengan COBAS 6800, mereka bisa melakukan pemeriksaan sekitar 380 spesimen dalam waktu 8 jam. Sehingga dalam waktu 24 jam, sekitar seribu sampel bisa diperiksa.
Amin menyebut bahwa selain kecepatan pemeriksaan, kelebihan alat ini adalah tidak memerlukan intervensi manusia secara penuh saat beroperasi sehingga fungsi keamanannya juga lebih baik.
"Semuanya juga terkendali jadi kualitasnya lebih terjamin dan kerjanya lebih cepat. Itu kenapa bisa mencapai seribu tes per hari," kata Amin dalam kesempatan yang sama.
Pada kegiatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/BRIN) Prof. Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa upaya ini bisa membantu mengejar target pemeriksaan yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.
"Jadi ada peningkatan 2,5 kali lipat dalam sehari dan tentunya akan sangat membantu target bapak Presiden (Joko Widodo) yang saat ini sudah naik ke 30 ribu dalam sehari," katanya.
Â
Advertisement