Efek Langka Kanker, Feses Wanita AS Ini Berwarna Perak

Wanita tersebut dilaporkan mengalami pusing selama dua pekan dengan kondisi tinjanya berwarna perak

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Jul 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 08:00 WIB
Aktivitas di Toilet Ini Berdampak Buruk Pada Kesehatan
Ilustrasi buang air (sumber: istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Washington DC, Amerika Serikat dilarikan ke rumah sakit dengan sebuah kondisi yang tak biasa. Tinjanya berwarna perak.

Wanita 69 tahun ini dibawa ke rumah sakit juga dengan kondisi pusing selama dua minggu. Selain itu, warna urinnya normal.

Dikutip dari Newshub pada Kamis (30/7/2020), wanita ini dilaporkan mengalami kanker usus besar. Pemeriksaan tinja menunjukkan bahwa ada darah dalam kotoran yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

Mengutip Mirror, pemeriksaan rontgen pada perut dan panggulnya menunjukkan bahwa kanker tersebut telah menyebar ke hatinya. Selain itu, para dokter dari MedStar Georgetown University Hospital juga menemukan adanya tumor kolorektal.

Para dokter mengatakan, ada kemungkinan warna keperakan pada tinja wanita ini disebabkan oleh campuran dari kotoran berwarna putih pucat akibat jaundice atau penyakit kuning serta tinja hitam yang ditimbulkan dari pendarahan gastrointestinal.

Dalam laporan kasus yang dimuat di New England Journal of Medicine, para dokter mengatakan bahwa jaundice disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu sehingga menyebabkan tinja berwarna putih pucat.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Dokter Tak Bisa Berbuat Banyak

Kanker Usus Besar
Ilustrasi Foto Kanker Usus Besar (iStockphoto)

Sementara pendarahan gastrointestinal membuat darah masuk ke saluran pencernaan. Mereka lalu keluar dalam kotoran yang berwarna hitam setelah reaksi dengan bakteri di usus dan enzim pencernaan.

Namun, para dokter menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak. Diskusi yang dilakukan menyatakan bahwa pilihan perawatan terbaik yang mereka lakukan adalah perawatan hospice di rumahnya.

"Setelah diskusi mengenai pilihan perawatan dengan pasien, keputusan dibuat agar dia fokus pada kenyamanannya," kata para dokter.

Dokter Michael F. Picco dari Mayo Clinic mengatakan bahwa warna tinja umumnya dipengaruhi oleh apa yang dimakan serta jumlah empedu dalam tinja.

"Saat pigmen empedu berjalan melalui saluran pencernaan, mereka secara kimiawai diubah oleh enzim, mengubah pigmen dari hijau menjadi cokelat," ujarnya.

Namun, ia meminta agar seseorang waspada apabila menemukan tinja dengan warna tertentu seperti merah terang atau hitam. Picco mengatakan bahwa keduanya kemungkinan mengindikasikan adanya darah. Untuk itu, jika mengalami atau menemukan kejadian ini, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya