Vaksin COVID-19 Sinopharm Selesai Desember 2020, Harga Sekali Suntik Lebih dari Rp1 Juta

Vaksin COVID-19 Sinopharm akan selesai Desember 2020, yang mana harga dua kali suntik kurang dari Rp2,1 juta.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Agu 2020, 13:36 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)
Vaksin COVID-19 Sinopharm akan selesai Desember 2020, yang mana harga dua kali suntik kurang dari Rp2,1 juta. Ilustrasi Virus Corona. Ilustrasi suntik vaksin (AP/Seth Wenig)

Liputan6.com, Beijing Vaksin COVID-19 Sinopharm dinilai dapat meningkatkan pendapatan Sinopharm sebesar USD 9,5 miliar. China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) berencana mematok harga vaksin kandidat virus COVID-19 dengan beberapa ratus yuan sekali suntik.

"Harga tersebut berpotensi menghasilkan pendapatan lebih dari 66 miliar yuan (USD 9,5 miliar) tahun depan," kata Kepala Sinopharm Liu Jingzhen, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (19/8/2020).

"Ketika vaksin COVID-19 itu dipasarkan, harganya diharapkan menjadi beberapa ratus yuan per dosis, yang tidak akan terlalu mahal. Untuk dua suntikan, biayanya kurang dari 1.000 yuan (USD144 atau setara Rp2,1 juta)."

Sinopharm melakukan uji klinis fase tiga di Uni Emirat Arab sejak akhir Juni 2020. Ini bertujuan agar mendapat  persetujuan dari National Medical Products Administration untuk pemasaran pada Desember 2020. Uji coba melibatkan sekitar 15.000 peserta dan dua jenis vaksin.

Hingga Kamis pekan lalu, 29 kandidat vaksin COVID-19 sedang dalam evaluasi klinis secara global, yang mana enam di antaranya berada dalam uji coba fase tiga--tahap yang paling dekat dengan pemasaran, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebanyak 138 kandidat vaksin COVID-19 lainnya sedang dalam evaluasi praklinis.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Kapasitas Produksi 120 Juta Dosis Setahun

[Bintang] 5 Hal yang Harus Diketahui Orangtua Tentang Vaksin MR
Kapasitas produksi 120 juta dosis. (Ilustrasi: Pexels.com)

Fasilitas perusahaan Sinopharm di Beijing, Tiongkok memiliki kapasitas produksi 120 juta dosis vaksin setahun. Sementara itu, pabriknya di Wuhan dapat menghasilkan 100 juta dosis lagi.

Perusahaan tersebut merupakan induk dari distributor obat Sinopharm Group yang terdaftar di Hong Kong dan pembuat obat China Traditional Chinese Medicine. Harga vaksin COVID-19 Sinopharm per dosis 300 yuan (USD 43,44 atau setara Rp637.855) berpotensi menghasilkan pendapatan tahunan 66 miliar yuan.

Pada Juli 2020, Pemerintah Amerika Serikat menetapkan patokan harga untuk vaksin Sinopharm. Kesepakatan USD 2 miliar (setara Rp293 triliun) ini kerjasama dengan raksasa perusahaan farmasi Amerika Pfizer dan bioteknologi Jerman BioNTech.

"Dosis pertama akan menyasar 97 persen orang dengan perlindungan terhadap virus Corona, yang telah menginfeksi 22 juta orang dan membunuh 776.000 orang secara global. Perlindungan yang ditawarkan vaksin Sinopharm akan meningkat menjadi 100 persen, setelah suntikan kedua," jelas Liu.

 

Antibodi Terbentuk 2 Minggu

Teori Konspirasi Seputar Pandemi Covid-19
Antibodi terbentuk. Credit: pexels.com/Polina

Untuk mencapai pembentukan antibodi, dibutuhkan waktu dua minggu bagi calon vaksin Sinopharm. Hal ini untuk mencapai perlindungan terhadap virus Corona.

Liu menambahkan suntikan kedua umumnya harus dilakukan empat minggu setelah yang suntikan pertama.

Produk vaksin Sinopharm adalah satu dari tiga kandidat vaksin Tiongkok yang menjalani uji klinis fase tiga. Ini dikembangkan bersama oleh Beijing Institute of Biological Products dan Wuhan Institute of Biological Products, anak perusahaan dari unit Sinopharm China National Biotec Group.

Adapun Sinovac Biotech yang terdaftar di AS dan berbasis di Beijing sedang melakukan uji coba fase tiga pada kandidat vaksinnya di Brasil dengan mitra Butantan. Sekitar 9.000 profesional perawatan kesehatan akan berpartisipasi dalam uji coba yang diharapkan selesai pada Oktober tahun depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya