Wapres Ma'ruf Amin Minta Ada Sertifikasi Halal Sebelum Vaksin COVID-19 Diedarkan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta sertifikasi halal vaksin COVID-19 Sinovac yang kini tengah uji klinis fase tiga bisa keluar sebelum vaksin tersebut diedarkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2020, 07:23 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 07:22 WIB
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta sertifikasi halal vaksin COVID-19 Sinovac yang kini tengah uji klinis fase tiga bisa keluar sebelum vaksin tersebut diedarkan. Ma'ruf Amin berpendapat setifikasi halal vaksin penting mengingat mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

"Saya minta seperti yang diminta oleh Presiden, supaya lebih cepat (produksinya) karena situasi memang sangat membutuhkan," tegas Ma'ruf Amin ketika menerima jajaran Direksi PT Bio Farma (Persero) secara virtual, Kamis (27/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin juga meminta agar para pihak yang terkait dengan penerbitan sertifikasi halal vaksin COVID-19 proaktif saling berkoordinasi agar sertifikat halal bisa keluar sebelum vaksin diedarkan. Pihak-pihak tersebut seperti Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Komisi Fatwa MUI, dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.

"Saya minta kepada LPPOM dan Komisi Fatwa MUI supaya ikut proaktif, dan juga kepada Badan Penyelenggara Produk Halal, jangan menunggu bola. Untuk vaksin ini jangan menunggu, harus jemput bola," pinta Ma'ruf.

 

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Agar Tidak Terjadi Penolakan di Masyarakat

Menurut Ma'ruf, sertifikasi halal vaksin COVID-19 sangat penting agar tidak terjadi penolakan vaksinasi dari masyarakat karena ragu akan kehalalannya.

"Ini jangan jadi masalah. Jangan terjadi seperti vaksin Measles Rubella (MR) itu yang kemudian targetnya tidak tercapai," ujar Ma'ruf.

Wakil Presiden juga mengingatkan agar vaksin yang diproduksi dari luar negeri harus diperhatikan kehalalannya. Jangan sampai telah memesan dalam jumlah besar, namun bermasalah karena kehalalannya.

"COVID-19 ini adalah persoalan kehidupan bangsa kita, baik soal kesehatan, soal sosial, bahkan juga soal ekonomi. Kuncinya vaksin. Dan vaksin itu harus diback-up oleh sertfikat halal."

(Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya