Strategi Kemenkes Kampanyekan Penggunaan Masker untuk Cegah COVID-19

Kampanye Masker Nasional bertujuan agar masyarakat semakin paham mencegah penularan COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Sep 2020, 14:14 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 14:14 WIB
Kampanye Disiplin Pakai Masker
Warga mendapatkan masker saat kampanye Gerakan Masker Nasional "Jangan Kendor, Disiplin Pakai Masker" di Gelora Bung Karno, Jakarta (30/8/2020). Pembagian masker dan kampanye ini dilakukan mengantisipasi penyebaran lebih luas lagi virus covid-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Gerakan Kampanye Masker Nasional mulai gencar dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Gerakan ini dinamakan Kampanye Nasional, Jangan Kendor, Disiplin Pakai Masker yang dilakukan sejak 10 Agustus – 6 September 2020.

Kampanye ini juga didukung dengan gerakan pembagian masker pada 25 - 30 Agustus 2020. Total masker yang dibagikan Kemenkes berjumlah 1 juta.

"Sudah 6 bulan lebih kita menjalani pandemi COVID-19, jumlah kasus terus bertambah. Ini menjadi menjadi fokus  perhatian dalam kampanye masker nasional, demi menyiapkan masyarakat terhindar dari COVID-19," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Kirana Pritasari saat sesi seminar virtual, Jumat (4/9/2020).

"Tentunya, kampanye masker menjadi upaya pencegahan COVID-19. Masyarakat jadi semakin paham penggunaan masker. Bahwa masker akan memberikan perlindungan kepada kita."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Menyasar ke Daerah

Pembagian Masker di Stasiun Tebet
Petugas gabungan membagikan masker kepada calon penumpang KRL jurusan Jakarta- Bogor di stasiun Tebet, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kampanye menggunakan masker di era Adaptasi Kebiasaan Baru untuk menghindari penularan COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kampanye Masker Nasional Kemenkes dilanjutkan dengan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada 7 September - 6 Oktober 2020. Lalu Kampanye Jaga Jarak pada 7 Oktober - 6 November 2020.

Ketiga kampanye tersebut juga dilakukan dinas kesehatan provinsi, UPT Kemenkes serta Poltekkes di seluruh Indonesia. Selanjutnya, kampanye akan terus digaungkan pada November hingga akhir tahun 2020.

"Kami mengharapkan, kampanye pakai masker secara nasional ini terus dilakukan ke masing-masing daerah. Apalagi kita paham droplet (percikan) menjadi sarana penyebaran COVID-19," lanjut Kirana.

"Maka, penggunaan masker harus dilakukan semua individu. Kami harap kita semua bekerja sama dan bersosialisasi serta beraktivitas di luar rumah dengan terus menggunakan masker."

Cuci Tangan dan Jaga Jarak

Hotel di Banda Aceh Kembali Sambut Tamu
Seorang tamu mencuci tangannya sebelum memasuki sebuah hotel yang dibuka kembali setelah ditutup selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19 di Banda Aceh pada Rabu (15/7/2020). (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Pada kampanye mencuci tangan pakai sabun penting dilakukan karena dapat merusak sel-sel dari virus Corona, sehingga dia tidak lagi menjadi infeksius.

"Kita harus sampaikan, cuci tangan tidak hanya akan menghindarkan dari penyakit-penyakit diare, tetapi juga terhindar dari virus Corona. Terlebih lagi setelah kita memegang permukaan-permukaan yang terkontaminasi virus, kita harus cuci tangan karena virus bisa berpindah ke tempat yang lain," tambah Kirana.

Kampanye menjaga jarak juga disoroti. Jaga jarak memang cukup sulit untuk dilakukan, apalagi kalau kita berada di tempat umum, sarana transportasi dan kegiatan-kegiatan yang banyak dihadiri orang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya