Pentingnya Mengonsumsi Makanan Sehat untuk Jaga Imunitas di Masa Pandemi

Menjaga asupan makanan dengan baik juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama pandemi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Okt 2020, 15:52 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2020, 06:00 WIB
ilustrasi makanan sehat/unsplash
ilustrasi makanan sehat/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Selain 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), menjaga asupan makanan sehat juga penting untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi COVID-19.

Menurut dokter Ekasakti Octohariyanto, Sekretaris Tim Mitigasi Dokter dalam Pandemi COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia memberikan tips untuk menjaga asupan makanan agar daya tahan tubuh atau imunitas terjaga selama pandemi.

"Makanan yang dikonsumsi dengan baik sebenarnya sesuai dengan usianya," kata Ekasakti dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu, dikutip Senin (5/10/2020).

Ekasakti mengatakan, seseorang cukup makan nasi dua sampai tiga kali sehari, tidak perlu terlalu banyak mengonsumsinya. Menurutnya, seseorang tak perlu terlalu berlebihan mengonsumsi karbohidrat. Selain itu, ia menjelaskan bahwa nasi sesungguhnya mengandung gula.

"Jadi kita tidak perlu menambahkan kopi atau teh yang terlalu banyak gula. Kalau sudah terlalu banyak konsumsi gula ya kadar nasinya dikurangi."

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Jaga Asupan Protein

Pentingnya protein untuk rambut
Asupan protein sangat penting agar rambut tubuh sehat dan kuat. (Foto: unsplash.com)

Selain nasi yang mengandung karbohidrat, Ekasakti mengingatkan agar seseorang tetap menjaga asupan makanan mengandung protein.

"Jangan sampai kita hanya makan nasi dengan lauk seadanya tetapi protein kita turun atau kurang," tambahnya.

Asupan yang penting lain adalah lemak. Namun, meski penting, bukan berarti seseorang bebas mengonsumsi banyak makanan yang digoreng. "Itu asam lemak tidak jenuh yang susah diurai, malah jadi sumber penyakit."

Ia menambahkan, susu dan suplemen untuk menambah vitamin juga boleh saja ditambahkan ke dalam diet dengan disertai asupan gizi yang seimbang.

Pada kesempatan yang sama, Ekasakti mengatakan bahwa penting bagi seseorang untuk melakukan olahraga minimal tiga kali dalam seminggu dengan durasi setengah jam serta tetap menjaga pikiran positif.

"Selain aktivitas fisik dan makanan yang perlu dijaga, kita harus selalu siap-siap untuk berpikir positif, karena perjuangan kita masih panjang."

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya