Liputan6.com, Jakarta Dukungan dan penguatan dari keluarga sangatlah penting bagi seseorang yang dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 dan tengah menjalani isolasi. Hal ini demi menjaga psikis mereka sehingga daya tahan tubuh tidak menurun.
"Pada saat pasien positif dinyatakan COVID-19, mungkin dia bisa diberikan semacam penguatan, mungkin bisa dalam agama masing-masing," kata Chalid dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta, dikutip Senin (5/10/2020).
Baca Juga
"Kemudian bisa menceritakan kondisi pasien-pasien yang bisa sembuh, bagaimana caranya bisa sembuh. Jadi kita banyak memberikan hal-hal yang positif," ujarnya.
Advertisement
Chalid mengatakan, imunitas pasien sesungguhnya bisa turun apabila ada label yang negatif dari diri sendiri atau sekitarnya.
"Ada orang yang baru dinyatakan positif kemudian baru diisolasi beberapa hari itu imunnya turun drastis," kata Chalid. "Itu kan karena keyakinan dalam dirinya bahwa COVID-19 ini akan segera 'mencabut nyawanya' sehingga dia sendiri perlu dukungan secara psikologis dari keluarganya."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Dukungan dari Keluarga
Chalid memberikan contoh, keluarga bisa menghubungi pasien yang sedang dalam masa isolasi lewat pesan jarak jauh.
Ia mencontohkan, keluarga bisa mengirimkan pesan atau kalimat positif serta doa yang bersifat mendukung ketika menjalani pemulihan.
"Jadi ketika dia sudah mulai masuk ke masa isolasi sebaiknya tidak dibiarkan untuk sendiri dan dia juga bisa diberikan voice note misalnya untuk relaksasi atau meditasi supaya dia juga terus beraktivitas selama masa isolasi tersebut," kata Chalid.
"Intinya ketika sudah masuk ke masa isolasi itu, sebaiknya harus intens komunikasi antara si pasien dengan keluarga."
Advertisement