Depok Jadi Daerah Simulasi Perdana Vaksinasi COVID-19

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut Depok menjadi daerah perdana dilakukan simulasi vaksinasi COVID-19.

oleh Arie Nugraha diperbarui 20 Okt 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 13:00 WIB
RSUD Depok Ditetapkan Sebagai Rumah Sakit Khusus Covid-19
Tim medis berjaga di ruang IGD RSUD Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Akibat keputusan tersebut pelayanan kesehatan masyarakat di RSUD Depok seperti rawat inap ditiadakan dan dialihkan ke rumah sakit lain, untuk rawat jalan masih beroperasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Depok Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan pekan ini akan menggelar simulasi vaksinasi COVID-19 di Kota Depok. Simulasi penyuntikan vaksin ini merespons kehadiran vaksin tahap pertama yang dibeli oleh pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin yaitu Sinovac Biotech, Sinopharm, dan CanSino Biological.

Rencananya, sebanyak 9,1 juta warga Indonesia divaksin COVID-19 pada November hingga Desember 2020. Saat ini tim dari Kementerian Agama, MUI hingga BPOM tengah mengecek keamanan dan kehalalan vaksin dari tiga produsen tersebut.

"Minggu ini kami ada rencana melakukan simulasi persiapan penyuntikan vaksin di Kota Depok. Kemungkinan Kamis (22/10), sebagai respons persiapan adanya gelombang I vaksin untuk Republik Indonesia," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya Bandung, Selasa, 20 Oktober 2020.

Ridwan Kamil menambahkan selain Depok, otoritasnya juga mengajukan daerah lain yakni Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota dan Kabupaten Bekasi. Alasannya seluruh daerah tersebut memiliki tingkat keterpaparan yang sangat tinggi.

Kawasan Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) dipilih karena hanya memiliki 1.000 tenaga penyuntik vaksin yang sudah dilatih. Sehingga diketahui jumlah petugas tersebut memadai atau tidak.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai pelatihan bagi 3.000 relawan COVID-19 se-Bandung Raya hingga 9 November 2020.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut


Masih Ada 2 Deerah Zona Merah

Selain itu Ridwan Kamil menjelaskan, kini di Jawa Barat hanya terdapat dua zona merah atau risiko tinggi berdasarkan data periode 12-18 Oktober 2020 yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon.

Tingkat kesembuhan (recovery rate) COVID-19 di Jawa Barat meningkat dan per 17 Oktober berada di angka 66,32 persen. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19 juga terus menurun, per 17 Oktober 2020 berada di angka 1,86 persen atau lebih rendah 1,61 persen dibandingkan angka nasional (3,47 persen)


Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?
Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya