Libur Panjang Oktober 2020, Doni Monardo Ajak Masyarakat Belajar dari Masa Lalu

Bersiap libur panjang Oktober 2020, Doni Monardo mengajak masyarakat belajar dari masa lalu.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Okt 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2020, 11:30 WIB
Pengunjung Kembali Nikmati Pesona Indonesia di TMII
Wisatawan menikmati suasana sekitar Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (21/6/2020). Setelah tidak beroperasi akibat pandemi, pengelola membuka kembali TMII dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan pembatasan pengunjung. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Bersiap libur panjang akhir Oktober 2020, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengajak masyarakat belajar dari masa lalu. Pembelajaran tersebut dipetik dari momen cuti dan libur panjang pada Agustus 2020, yang mana sempat terjadi kenaikan kasus COVID-19.

"Kita harus belajar banyak dari apa yang telah terjadi pada masa lalu selama pandemi COVID-19. Ada banyak misteri yang belum terungkap dan teka-teki yang juga masih belum terjawab," terang Doni saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (21/10/2020).

"Namun, kita semuanya harus mau belajar dari apa yang terjadi pada masa-masa sebelumnya. Yang pertama adalah peristiwa Idulfitri. Pada waktu itu, pemerintah dengan tegas dan mengajak semua komponen untuk bisa menahan diri dan bersabar agar tidak mudik, tidak pulang ke kampung halaman dulu."

Setelah Lebaran, kasus COVID-19 yang terjadi tidak mengalami peningkatan cukup signifikan walaupun ada peningkatan (sedikit). Pada akhir Juli 2020, ada kegiatan Iduladha.

"Mulai ada pelanggaran. Ada upaya bersama untuk mengingatkan masyarakat agar bisa mematuhi protokol kesehatan, yang mungkin tidak sekencang pada saat Idulfitri. Kemudian dilanjutkan libur 17 Agustus dan juga libur panjang bersama pada minggu ketiga akhir Agustus," jelas Doni.

"Apa yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September 2020? Akhirnya, Bapak Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies Baswedan mengumumkan kekhawatiran Pemerintah DKI atas kenaikan kasus COVID-19, termasuk jumlah bed di rumah sakit Jakarta yang diperkirakan akan penuh."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Upaya Kendalikan Kasus

Menengok Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Bundaran HI Jakarta
Petugas Dishub mengimbau pengguna kendaraan saat melakukan Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Bundaran HI, Jakarta, Senin (13/4/2020). Dalam pengawasan tersebut petugas mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada 17 September 2020, Anies juga mengubah kebijakan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi, kembali ke PSBB ketat.

"Apa yang disampaikan Gubernur DKI bukanlah tanpa alasan. Data-data yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan DKI menunjukkan tren peningkatan kasus positif COVID-19 termasuk keterbatasan ruang ICU di sejumlah rumah sakit di Jakarta,"

"Bapak Presiden Joko Widodo langsung menugaskan para menko juga menteri kesehatan dan kami selaku Satgas untuk bekerja keras agar peningkatan kasus COVID-19 bisa dikendalikan. Ruang ICU itu bisa kita tambah dan alhamdulillah saat ini ketersediaan ICU sudah berada pada posisi di angka 62-64 persen."

Upaya mengendalikan COVID-19 selepas libur panjang Agustus dan awal September 2020 ini terus dilakukan. Kini, angka kesembuhan COVID-19 di Tanah Air mengalami peningkatan sangat signifikan.

"Pada 20 September 2020, berada pada angka 72,5 persen dan 20 Oktober pada angka 79,63 persen. Jadi, ada peningkatan 7 persen lebih yang sembuh. Dan hari ini (21/10/2020) kesembuhan mendekati angka 300.000 orang," papar Doni.

 

Tidak Boleh Lengah

FOTO: Sanksi Tilang Terhadap Pelanggar Ganjil Genap Kembali Diberlakukan
Polisi menghentikan kendaraan di kawasan Fatmawati, Jakarta, Senin (10/8/2020). Ditlantas Polda Metro Jaya kembali menerapkan sanksi tilang terhadap kendaraan roda empat yang melanggar peraturan ganjil genap di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kesembuhan COVID-19 di Indonesia yang mengalami peningkatan perlu diapresiasi. Meski begitu, kewaspadaan harus tetap ada, terlebih lagi dalam persiapan menghadapi cuti dan libur panjang akhir Oktober 2020.

"Kita berikan apresiasi yang luar biasa, terutama kepada para dokter yang telah bekerja keras, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang telah membanting tulang mengabdikan seluruh waktu dan tenaga, Bahkan jiwa raganya untuk kesembuhan pasien di rumah sakit," ujar Doni.

"Jadi, sekali lagi, kesembuhan ini adalah sebuah kerja keras dari semuanya, baik Bapak Presiden Jokowi, para menteri koordinator, dan para gubernur/bupati/wali kota. Hari ini kita merasa cukup merasa senang karena angka kesembuhan yang tinggi, tetapi ingat kita tidak boleh lengah."

Doni menegaskan, kita tidak boleh kehilangan kewaspadaan. Hal ini dapat cepat membalikkan keadaan yang semula yang terkendali, menjadi tidak terkendali.

"Kenapa demikian? Setelah kembali dari cuti atau libur panjang pada Agustus lalu. Saya katakan ada peningkatan kasus COVID-19 terjadi. Ini hal yang sangat mengkhawatirkan, jangan sampai libur panjang kali ini menimbulkan masalah baru (penambahan kasus COVID-19)," tegasnya.

 

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran
Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran (Liputan6.com/M. Iqbal)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya