Penyakit Akibat Kelelahan Intai Seseorang Usai Perjalanan Libur Panjang

Penyakit akibat kelelahan biasa terjadi usai seseorang melakukan perjalanan saat libur panjang.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 30 Okt 2020, 09:41 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 09:00 WIB
FOTO: Wisatawan Kunjungi Kawasan Wisata Pantai Ancol
Pengunjung bersama anak-anak menikmati suasana Pantai Indah Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Kamis (29/10/2020). Libur panjang di masa pemberlakuan PSBB transisi Jakarta dimanfaatkan warga untuk mengunjungi lokasi-lokasi wiisata. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Praktisi klinis dan akademisi Ari Fahrial Syam menyampaikan, penyakit akibat kelelahan menjadi salah satu panyakit yang berisiko terjadi di kala libur panjang. Apalagi libur panjang selama 5 hari ini, dari 28 Otober sampai 1 November 2020 rupanya dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur dan melakukan perjalanan.

"Penyakit akibat kelelahan biasanya terjadi segera, setelah liburan dan usai seseorang melakukan perjalanan yang melelahkan. Yang dimaksud itu penyakit infeksi pernapasan atas dan diare," ujar Ari kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis (29/10/2020) sore.

"Sebagaimana kita ketahui, untuk sampai di tempat liburan seseorang harus melakukan perjalanan yang melelahkan, baik dengan kendaraan sendiri atau kendaraan umum (bus, kereta api)."

Selain itu selama perjalanan libur panjang, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang seadanya saja. Terlebih lagi di era pandemi COVID-19, mereka berpikir dua kali untuk makan dan minum di restoran yang ada, terutama jika kondisi restoran penuh.

"Keadaan ini akan menyebabkan daya tahan tubuh mereka menurun. Jika hal ini terjadi, maka mereka mudah sekali mengalami penyakit flu atau infeksi saluran napas atas," lanjut Ari.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Penyakit yang Mendominasi Traveler

FOTO: Libur Panjang, Sejumlah Kendaraan Antre Masuk Kawasan Ancol
Sejumlah kendaraan antre untuk memasuki kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, Jalarta, Kamis (29/10/2020). Selain tingginya minat warga berwisata di masa libur panjang, antrean ini juga disebabkan pengalihan buka tutup pintu masuk kawasan Taman Impian Jaya Ancol. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selama diperjalanan libur panjang, ada kecenderungan masyarakat membeli makanan atau minum, baik yang home made atau bentuk kemasan, yang mana keamanan dan kebersihan dari makanan tersebut perlu dipertanyakan. Sehingga seseorang itu juga mudah mengalami penyakit diare.

"Penyakit infeksi saluran napas atas dan diare sangat mendominasi bagi para traveler. Karena umumnya para traveler ini kurang istirahat dan bergerak saat di atas kendaraan," terang Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam.

"Biasanya para traveler ini mengalami sakit kepala dan mengalami pegal-pegal sesampainya di kampung. Keadaan ini dapat diatasi dengan cukup tidur."

Meski diatasi dengan cukup tidur, kata Ari, masalahnya mereka yang berlibur ingin segera menikmati lokasi liburan dan lupa akan kelelahan yang terjadi.

"Sehingga keadaan kelelahan ini akan semakin bertambah parah. Pada awalnya, kurang diperhatikan dan tentunya keadaan ini akan memperparah daya tahan tubuh seseorang," imbuh Ari.

"Sehingga mereka akan mudah terkena infkesi, salah satunya infeksi COVID-19. Terutama jika prinsip protokol kesehatan tidak dilaksanakan secara konsisten."

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19
Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya