Masalah Kecemasan Juga Dialami Pasien COVID-19, Ini Strategi RS Darurat Wisma Atlet

Koordinator RSD Wisma Atlet mengungkapkan beberapa strategi yang mereka lakukan untuk menangani masalah kesehatan psikis atau mental pada pasien COVID-19 yang mengalaminya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Nov 2020, 15:46 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 15:00 WIB
Banner Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet mengungkapkan, kecemasan menjadi salah satu masalah kesehatan mental pada pasien COVID-19 yang dirawat di layanan kesehatan tersebut.

"Minimal gangguan kecemasan, sampai ke depresi juga ada," kata Mayjen Tugas Ratmono, Koordinator RSD Wisma Atlet dalam dialog yang disiarkan dari Graha BNPB, Jakarta pada Senin (9/11/2020).

Ia menambahkan, masalah kecemasan yang dialami pasien COVID-19 bisa terpicu karena berbagai faktor.

"Ada beberapa yang kita lihat tidak ada kecemasan, setelah dirawat mereka ada kecemasan karena berbagai faktor," kata Tugas. "Tidak hanya jauh dari keluarga, kemudian merasa diisolasi, dan seterusnya."

Tugas mengatakan, penanganan masalah mental yang lebih berat atau membutuhkan penanganan khusus, biasanya akan diperiksa oleh psikiater, atau dirujuk ke rumah sakit yang menangani kasus gangguan jiwa dalam kondisi COVID-19

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Pendampingan Psikolog

FOTO: Wisma Atlet Siapkan Tower Baru untuk Isolasi Pasien OTG COVID-19
WNI yang baru kembali dari luar negeri tiba untuk menjalani isolasi di Wisma Atlet, Pademangan, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2020). Wisma Atlet Pademangan tengah mempersiapkan dua tower tambahan untuk merawat pasien terkonfirmasi positif COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Kalau itu bentuknya adalah kecemasan yang masih ringan dan seterusnya, teman-teman dari psikologi di sana menangani langsung," kata Tugas.

"Kalau dilihat dari laporan perkembangan, ternyata mereka (pasien) sangat menikmati proses bimbingan dari teman-teman psikolog, bahkan mereka tiap hari libur Minggu, mereka membuat suatu program yang dinamakan program Weekend Bersama Psikolog."

Menurut Tugas, adanya berbagai komunitas serta pendampingan psikologi merupakan upaya RSD untuk memulihkan pasien, sehingga mereka bisa lebih cepat keluar dari rumah sakit.

Selain itu, khususnya bagi orang yang dinyatakan tanpa gejala, Tugas mengatakan bahwa pihak rumah sakit menyediakan sarana untuk beraktivitas seperti olahraga, berjemur, hingga jogging track.

"Juga ada yang dirawat bersama keluarga, kami lihat pas ada acara olahraga mereka berkeluarga bersama anak, seperti liburan di rumah saja, itu yang saya lihat perkembangan yang sangat bagus."

 

Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona

Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya