Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali menepis anggapan bahwa dokter dan tenaga kesehatan mengambil keuntungan dari adanya pandemi COVID-19.
"Dampak pandemi COVID-19 ini juga kalau ada yang bicara 'masyarakat terdampak ekonomi, dokter yang diuntungkan' itu salah besar," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi dalam dialog virtual dari Graha BNPB, Jakarta pada Senin (16/11/2020).
Baca Juga
"Fakta yang kami dapatkan dari survei kami di Jawa Timur, 78 persen dokter juga terdampak secara finansial, sama seperti masyarakat yang lainnya," kata Adib.
Advertisement
Maka dari itu, Adib pun meminta agar semua pihak bersama-sama dalam berjuang melawan pandemi COVID-19.
"Kondisinya saat ini tidak ada yang diuntungkan, semua sama. Sehingga dalam upaya-upaya ke depan, tidak ada lagi yang mengatakan bahwa ada satu kelompok yang diuntungkan," ujarnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Tenaga Kesehatan Juga Manusia
Adib mengatakan, ungkapan frustrasi dan rasa kecewa dari para tenaga kesehatan terhadap masyarakat pun tak jarang dilontarkan.
"Jadi kadang-kadang mereka curhat, 'kalau umpamanya dengan kondisi masyarakat yang seperti ini, kapan kita selesai?' jadi curhatan-curhatan mereka selalu disampaikan kepada kami," kata Adib.
Ia menegaskan bahwa tenaga kesehatan adalah manusia biasa yang juga memiliki kesabaran dan mampu mengalami tekanan mental.
"Bahkan dari mereka ada satu atau dua yang mengalami depresi, ini adalah sebuah kondisi di lapangan," ujarnya.
"Tetapi pada saat kemudian ada respon dari masyarakat, ada perhatian dari masyarakat, ada kelompok masyarakat atau dari pemerintah, paling tidak memang memberikan sedikit suntikan semangat untuk mereka."
Advertisement