Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, relawan vaksin Sinovac Bandung yang mendapat plasebo (obat kosong) akan dimasukkan dalam daftar vaksinasi nasional. Hal ini disampaikan Wiku ketika menjawab pertanyaan media asing.
Pemerintah pun memastikan relawan vaksin COVID-19 Sinovac yang mendapatkan plasebo adalah kelompok yang belum disuntik vaksin COVID-19.
Advertisement
"Bagi orang-orang yang secara sukarela menjadi bagian dari uji klinik vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung dan mendapatkan plasebo, kami ingin memastikan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak (belum) mendapat vaksinasi," terang Wiku saat sesi International Media Briefing di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/1/2021).
"Tentunya, orang-orang tersebut akan menjadi bagian dari masyarakat umum, yang nantinya akan menjadi kelompok orang-orang yang divaksinasi COVID-19."
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Relawan Vaksin Sinovac Semua Sehat
Pada Desember 2020, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, seluruh relawan vaksin Sinovac, terutama yang disuntik vaksin COVID-19 dalam kondisi sehat. Total relawan vaksin Sinovac sebanyak 1.620 orang.
"Kami sampai hari ini, khususnya (tergabung dalam) Forum Pimpinan Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang menjadi relawan melaporkan semua sehat. Tidak ada kendala sakit," kata Kang Emil, sapaan akrabnya pada Senin, 14 Desember 2020.
Di hari itu, Kang Emil mengikuti pengambilan darah kedua pasca penyuntikkan pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Garuda Kota Bandung. Pengambilan sampel darah dilakukan sebagai salah satu rangkaian uji klinik vaksin fase 3.
Pengambilan darah juga bertujuan mengetahui reaksi vaksin COVID-19 di tubuh para relawan sehingga efektivitas vaksin dapat diketahui.
Menurut Emil, sejauh ini dirinya tidak mengalami reaksi signifikan selama menjalani proses uji klinik fase 3. Hal serupa juga dialami para relawan pejabat lainnya, seperti Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar dan Pangdam III/Siliwangi.
"Kami juga berkali-kali di-swab. Alhamdulillah negatif, apakah karena vaksin atau tidak belum bisa disimpulkan. Tapi yang kami rasakan itu faktanya," ujarnya.
Advertisement