Angka Testing COVID-19 Indonesia Melebihi Standar WHO, Tapi Sebarannya Tidak Merata

Meski angka testing COVID-19 Indonesia melebihi standar WHO, sebarannya tidak merata secara nasional.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Jan 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 11:30 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan ketersediaan alkes dan vaksinasi sampai ke daerah terpencil di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/1/2021). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun angka pemeriksaan (testing) COVID-19 di Indonesia melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), persebarannya tidak merata secara nasional. Hal ini dikarenakan angka testing di sejumlah daerah ada yang masih jauh dari standar WHO.

"Pemeriksaan COVID-19 pada tanggal 17 Januari 2021, jumlah orang yang diperiksa mingguan sudah mencapai angka 290.764 orang atau sudah melebihi target WHO sebesar 107,69 persen," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (19/1/2021).

"Perlu dipahami, angka testing yang sudah melebihi standar WHO, yaitu 267.000 orang per minggu atau 38.000 orang per hari secara nasional perlu dijadikan bahan evaluasi kembali. Angka testing yang tinggi ini sebarannya tidak merata secara nasional."

Beberapa daerah di Indonesia, lanjut Wiku, pemeriksaan COVID-19 ada yang sudah berkali-kali lipat melebihi target WHO. Namun, secara bersamaan angka testing masih jauh dari target WHO pada beberapa daerah lainnya.

"Mohon target testing WHO ini dapat dijadikan acuan setiap daerah dalam meningkatkan pemeriksaan di wilayahnya masing-masing," pintanya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Kesuksesan Testing COVID-19 dan Indikator Pemerataan

Lacak Penyebaran Covid-19 dengan Tes Swab PCR Drive Thru
Tenaga kesehatan mengambil sampel lendir untuk tes usap PCR drive thru di halaman Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ), Rabu (6/1/2021). Kegiatan tes usap drive thru di RSPJ digelar setiap hari mulai pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB dengan tarif Rp900 ribu per orang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Wiku menambahkan, ke depannya kesuksesan upaya testing COVID-19 memiliki indikator dalam hal kemajuan pemerataan sekaligus pemeriksaan kontak erat. Hal ini sebagai upaya menjaring secara tepat populasi yang berpotensi terpapar virus Corona.

"Tentunya, dengan pendeteksian dini, sehingga dapat dilakukan penanganan sesegera mungkin," tambahnya.

Selain berfokus pada peningkatan angka testing secara merata di seluruh wilayah Indonesia, penelusuran kontak (tracing) juga menjadi hal yang penting untuk kita tingkatkan bersama. Karena keberhasilan tracing, akan menentukan keberhasilan upaya testing dan treatment."

Di sisi lain, melihat angka testing COVID-19 yang tinggi menjadi salah satu pemicu terdeteksi banyak kasus konfirmasi positif COVID-19 baru. Hal ini berujung pada angka kasus positif meningkat cukup tajam dalam beberapa minggu terakhir.

"Tapi secara bersamaan juga menandakan bahwa tingkat penularan virus Corona masih tinggi di masyarakat," imbuh Wiku.

Infografis Cara Klaster Kerumunan Sukarela Tes Covid-19

Infografis Cara Klaster Kerumunan Sukarela Tes Covid-19
Infografis Cara Klaster Kerumunan Sukarela Tes Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya