Liputan6.com, Jakarta - Dari 1.089.308 kasus terkonfirmasi COVID-19 ada 16,1 persen kasus aktif. Itu artinya ada 175.349 orang yang saat ini positif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Angka ini merupakan jumlah yang banyak sekali seperti disampaikan Juru Bicara COVID-19 Reisa Brotoasmoro.
"Saat ini kasus aktif kita lebih dari 175 ribu kasus. Jumlah yang banyak sekali untuk dirawat," kata Reisa dalam konferensi pers Senin, 1 Februari 2021.
Baca Juga
Ibarat penonton di stadion Gelora Bung Karno, jumlahnya dua kali lebih besar dari kapasitas yang ada.
Advertisement
Ketika jumlah kasus aktif COVID-19 tinggi, hal ini akan menambah beban rumah sakit dan tenaga kesahatan. Keterpakaian tempat tidur, ruang ICU dan ruang isolasi lebih dari 60 persen yang merupakan sesuai ambang batas yang ditetapkan WHO.
Tingginya kasus aktif membuat beberapa provinsi memperlihatkan keterpakaian tempat tidur di atas 60 persen. Seperti Kalimantan Timur yang mencapai 75 persen, Banten 75 persen, DKI Jakarta 72 persen. Lalu, DIY 70 persen, Bali 69 persen, dan Jawa Barat 68 persen. Kasus aktif COVID-19 yang tinggi juga memperberat beban kerja tenaga kesehatan.
Kementerian Kesehatan sudah melakukan upaya dengan menambah 30 ribu tenaga kesehatan. Meski begitu, jangan sampai kasusnya terus menukik naik.Â
"Namun tenaga kesehatan akan kewalahan bila angka ini terus bertambah," kata Reisa.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Cegah agar Tidak Menjadi Pasien Baru COVID-19
Guna menekan kasus COVID-19 di Indonesia, Reisa mengingatkan kembali agar kita bisa mencegah penularan COVID-19 .
"Kita harus mencegah agar tidak tertular dan menjadi pasien baru COVID-19," tekannya.
Dengan mencegah COVID-19, maka kita tidak akan kehilangan waktu produktif.
Â
Advertisement