Vaksin AstraZeneca 76 Persen Efektif untuk 3 Bulan Sejak Suntikan Dosis Pertama

Vaksin AstraZeneca memiliki tingkat kemanjuran hingga 76 persen menangkal COVID-19 selama tiga bulan setelah suntikan dosis vaksin yang pertama.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2021, 08:40 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2021, 08:40 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, London - Vaksin COVID-19 buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki tingkat efikasi hingga 76 persen menangkal COVID-19 selama tiga bulan setelah suntikan dosis pertama.

Kemanjuran akan meningkat, jika suntikan kedua ditunda, mendukung kebijakan peluncuran vaksin di Inggris.

“Temuan yang belum ditinjau ilmuwan, mendukung keputusan Inggris untuk memerpanjang interval antara dosis awal dan penguat suntikan menjadi 12 minggu,” kata Universitas Oxford dikutip laman Channel News Asia, Rabu, 3 Februari 2021.

Namun, studi tersebut tidak membahas kekhawatiran tentang kurangnya data terhadap kemanjuran pada warga lanjut usia, yang menjadi prioritas tertinggi oleh pemerintah Inggris dalam peluncuran vaksinnya.

Kepala Investigator Uji Coba Vaksin Oxford/AstraZeneca, Andrew Pollard, mengatakan,"Data menunjukkan bahwa interval 12 minggu antar dosis adalah pendekatan optimal untuk diluncurkan, dan meyakinkan kami bahwa orang terlindungi dari 22 hari setelah satu dosis.".

Inggris telah memutuskan untuk memvaksinasi sebanyak dan secepat mungkin warganya, dengan memerpanjang waktu antara suntikan pertama dan suntikan penguat untuk mengatasi COVID-19.

Sementara itu, Kepala penelitian AstraZeneca, menyebut, interval delapan hingga 12 minggu antar dosis tampaknya menjadi 'titik manis' untuk kemanjuran. Berbeda dengan vaksin Pfizer, yang jarak interval antar dosis tidak sepanjang itu.

Sementara di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan yang memiliki varian baru Virus Corona, hasil uji coba menunjukkan bahwa untuk vaksin Oxford/AstraZeneca, tanggapan kekebalan ditingkatkan dengan interval yang lebih lama, untuk dosis kedua di antara peserta berumur 18 hingga 55 tahun

"Kemanjuran vaksin setelah satu dosis vaksin standar dari hari ke-22 hingga hari ke-90 pasca vaksinasi adalah 76 persen, dan analisis model menunjukkan bahwa perlindungan tidak berkurang selama periode tiga bulan awal ini," kata salah seorang akademisi Oxford dalam makalah hasil penelitian.

Makalah tersebut juga menyatakan bahwa kemanjuran vaksin AstraZeneca akan meningkat hingga 82,4 persen dengan 12 minggu atau lebih pada dosis kedua.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang menerima dosis kedua dengan jarak interval hanya enam minggu dari dosis pertama, yakni 54,9 persen.

Simak Video Berikut Ini

Interval berbeda untuk usia 56 tahun keatas

Sementara itu, interval terpanjang antar dosis untuk mereka yang berumur 56 tahun ke atas, adalah antara enam hingga delapan minggu, jadi, tidak ada data untuk kemanjuran jarak dosis 12 minggu pada kelompok tersebut.

Regulator pengobatan Eropa juga telah menyatakan bahwa tidak ada cukup data untuk menentukan seberapa baik vaksin akan bekerja pada orang yang di atas 55 tahun.

Inggris telah menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut bekerja di semua kelompok umur.

Studi tersebut juga mengatakan, bahwa tidak seorang pun dari 12.408 orang yang divaksinasi dengan vaksin dosis pertama, terpapar COVID-19 sejak 22 hari setelah vaksinasi.

 

(Penulis: Rizki Febianto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya