Ungkap Tiga Strategi Melawan Obesitas, WHO Singgung Pentingnya ASI dan Nutrisi

WHO mengatakan bahwa perang melawan obesitas juga harus dilakukan dengan perangkat berupa aturan dan finansial.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Mar 2021, 09:50 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021, 09:00 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa tidak hanya infeksi virus Corona yang berbahaya bagi pasien secara langsung, pandemi COVID-19 juga mempersulit upaya perang melawan obesitas di dunia.

"World Health Assembly menetapkan target pengurangan kelebihan berat badan dan obesitas pada anak, remaja, dan dewasa. Namun, jalan kita masih panjang dan pandemi membuat kita semakin mundur," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO

Dalam konferensi persnya Kamis waktu Jenewa, Swiss, Tedros pun mengungkapkan tiga strategi yang harus dilakukan untuk membalikkan tren tersebut.

Yang pertama adalah memerangi obesitas dengan upaya kesehatan masyarakat, yaitu meningkatkan tindakan pencegahan, mengontrol, dan mengelolanya.

Dikutip dari laman resmi WHO pada Jumat (5/3/2021), Tedros mengatakan pencegahan obesitas bisa dimulai dengan nutrisi ibu yang baik, serta mengatur penambahan berat badan saat hamil.

"Nutrisi masa kanak-kanak yang baik sangat penting. Penyedia layanan kesehatan harus secara aktif mendukung pemberian ASI, terutama untuk keluarga dalam keadaan stres," ujarnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Pentingnya ASI dan MPASI

menyusui
Ibu menyusui/copyright: unsplash/kevinliang

Tedros menambahkan, tanggung jawab pemenuhan nutrisi tidak hanya terbatas dalam keluarga. "Pengusaha perlu mempromosikan tempat kerja yang ramah keluarga di mana wanita dapat menyusui bayi mereka."

Selain itu, dia mengingatkan adanya tantangan dari dunia industri, yang melemahkan pemberian ASI dengan mempromosikan pengganti ASI.

"Pemberian ASI harus dibarengi dengan MPASI yang bergizi dan asupan gula yang terbatas pada usia muda," katanya.

"Sayangnya, kebanyakan produk yang ditujukan untuk anak-anak memiliki kandungan gula yang tinggi, seperti sereal, produk olahan susu, dan berbagai makanan ringan."

Tedros juga menilai perlunya menciptakan masyarakat, lingkungan, serta sistem yang aktif.

Menggunakan Aturan

Membantu Mencegah Obesitas
Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: unsplash.com/iyunmai

Kedua, perangi obesitas dengan perangkat peraturan dan finansial, seperti membuat makanan sehat lebih mudah diakses dan dijangkau. Ini berarti menggunakan perangkat penetapan harga seperti pajak dan subsidi, serta mengatur pemasaran makanan kepada anak-anak.

"Kita harus dengan jelas memberi tahu orang tentang kandungan nutrisi dari makanan yang mereka beli dan konsumsi, dengan cara yang bahkan dapat dipahami oleh anak-anak," kata Tedros.

"Ini juga berarti memastikan bahwa hanya makanan sehat yang disajikan atau dijual di lembaga publik, seperti sekolah, rumah sakit, pusat komunitas, dan kantor pemerintah."

Ketiga, WHO mengatakan bahwa memerangi obesitas juga harus dilakukan dengan perangkat klinis, yaitu memberikan perawatan berkualitas bagi anak-anak dan orang dewasa yang hidup dengan obesitas.

"Kita harus bekerja sama, lintas institusi dan disiplin ilmu, untuk memberikan solusi praktis dalam mereformasi sistem pangan, untuk mengatasi penyebab utama obesitas, dan membantu orang mencapai serta mempertahankan berat badan yang sehat."

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya