Masa Simpan Vaksin Sinovac Hanya Sampai 25 Maret 2021, Menkes Budi: Kami Masih Cek di Papua

Kedaluwarsa vaksin Sinovac pada 25 Maret 2021, Menkes Budi sampaikan masih mengecek ketersediaannya di Papua.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Mar 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 11:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan gedung PALMA ruang isolasi tekanan negatif RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado, Jumat (5/03/21). (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Terkait masa simpan vaksin Sinovac yang hanya sampai 25 Maret 2021, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pihaknya masih mengecek ketersediaannya di Papua. Ini karena vaksin pun dikirimkan ke 34 provinsi Indonesia.

Walau begitu, di luar Papua, vaksin Sinovac batch pertama yang datang dari Tiongkok pada Desember 2020 sudah habis terpakai.

"Vaksin Sinovac kedaluwarsa yang dimaksud itu yang kita terima Desember 2020, yaitu 1,2 juta dosis, Ini batch pertama, kedaluwarsanya jatuh 25 Maret 2021," ungkap Budi saat Rapat Kerja Bersama Komisi IX DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, ditulis Rabu, 17 Maret 2021.

"Jumlah itu sebenarnya semua sudah terpakai untuk vaksinasi tenaga kesehatan. Tapi kami masih cek yang ada di Papua. Karena kan kita mengirimkannya ke 34 provinsi. Nah, di luar Papua, batch pertama ini sudah terpakai."

Selanjutnya, batch vaksin Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis yang datang masa simpan akan berakhir pada Mei 2021. Jumlah ini pun sudah hampir semua terpakai untuk vaksinasi COVID-19 para tenaga kesehatan.

"Yang 1,8 juta dosis vaksin masa simpan akan berakhir Mei 2021, tapi ini juga hampir semua terpakai untuk tenaga kesehatan," papar Budi Gunadi.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Kemenkes Akan Pastikan Ketersediaan Vaksin Sinovac di Papua

Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Kabupaten Bekasi
Petugas menunjukan vaksin COVID-19 Sinovac sebelum dimasukkan ke dalam lemari pendingin saat tiba di Gudang UPTD Farmasi Kabupaten Bekasi, Tambun, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Sebanyak 12.000 dosis vaksin COVID-19 dari Biofarma Bandung tiba di Kabupaten Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin Sinovac bentuk jadi yang akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021 sudah hampir tidak ada (habis) di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Menurut informasi dan data melalui Sistem Infomasi Manajemen Memantau  Ketersediaan Vaksin, vaksin Sinovac yang akan kedaluwarsa sudah tidak ada," jelas Nadia saat konferensi pers 'Perkembangan Vaksinasi COVID-19' pada Selasa, 16 Maret 2021.

"Kami sudah konfirmasi ke provinsi terkait vaksin bernama CoronaVac ini. Semuanya sudah hampir tidak ada di fasyankes karena sudah digunakan.

Senada dengan Budi, Nadia juga mengatakan, Kemenkes akan lebih memastikan, apakah vaksin Sinovac batch pertama yang ada di Papua sudah habis terpakai atau belum.

"Dari laporan yang disampaikan provinsi kepada kami, 1,2 juta dosis vaksin Sinovac sudah habis disutikkan kepada tenaga kesehatan. Tapi ini menjadi input, masukan kepada kami," kata Nadia.

"Kami akan lebih pastikan terkait vaksin Sinovac yang ada di Papua. Karena kan ada 2 batch (bentuk jadi yang datang). Secara garis besar, ada 4 batch yang akan expired pada 25 Maret, 6 batch lagi expired pada bulan Mei. Masih ada waktu juga masih. Sekarang, kami masih akan cek lagi semuanya."

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya