Tanggapan WHO Soal Pembekuan Darah Jadi Efek Samping Langka Vaksin AstraZeneca

"Berdasarkan informasi saat ini, hubungan kausal antara vaksin dan terjadinya pembekuan darah dengan trombosit yang rendah dianggap masuk akal tetapi belum terkonfirmasi," kata sub-komite WHO tersebut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Apr 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 20:00 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) mengeluarkan pernyataan interim terkait adanya kemungkinan pembekuan darah dengan trombosit darah rendah, yang dimasukkan dalam daftar efek samping langka vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Pernyataan sementara ini dikeluarkan Global Advisory Committe on Vaccine Safety (GACVS) WHO terkait kesimpulan European Medicines Agency, yang menyatakan bahwa kondisi tersebut harus dimasukkan sebagai efek samping sangat langka dari vaksin AstraZeneca.

"Berdasarkan informasi saat ini, hubungan kausal antara vaksin dan terjadinya pembekuan darah dengan trombosit yang rendah dianggap masuk akal tetapi belum terkonfirmasi," tulis sub-komite WHO tersebut.

"Studi khusus diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan potensial antara vaksinasi dan kemungkinan faktor risiko," kata mereka seperti dilansir dari UN News pada Jumat (9/4/2021).

Sementara menurut regulator Inggris, Medicines and Healthcare Products Regulator Agency (MHRA), bukti adanya hubungan antara vaksin dengan efek tersebut "lebih kuat, tetapi masih banyak pekerjaan diperlukan."

Britania Raya dalam hal ini telah membatasi penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca untuk orang-orang yang berusia di atas 30 tahun, dan memberikan opsi vaksin lain untuk yang berada di bawah usia itu.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Risiko Kematian dari COVID-19 Masih Lebih Besar

Melihat Petugas Medis di Korea Selatan Latihan Suntik Vaksin COVID-19
Petugas medis menghadiri pelatihan cara memberikan suntikan vaksin virus corona di Asosiasi Perawat Korea di Seoul, Korea Selatan (17/2/2021). Korea Selatan berencana untuk memulai inokulasi virus COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca pada 26 Februari mendatang. (AP Photo/Ahn Young-joon)

GACVS WHO mengatakan bahwa kasus pembekuan darah sangat jarang terjadi karena angkanya yang rendah, telah dilaporkan di antara hampir 200 juta penerima vaksin AstraZeneca di seluruh dunia.

WHO menilai bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca merupakan bagian besar dari COVAX, dan telah mengirimkan lebih dari 36 juta dosis ke seluruh dunia.

"Efek samping yang jarang terjadi setelah imunisasi harus dinilai dibandingkan risiko kematian akibat penyakit COVID-19 dan potensi vaksin untuk mencegah infeksi dan mengurangi kematian akibat penyakit," tulis mereka.

"Dalam konteks ini, perlu dicatat bahwa hingga saat ini, setidaknya 2,86 juta orang telah meninggal karena penyakit COVID-19 di seluruh dunia," kata mereka seperti mengutip laman resminya.

WHO pun menegaskan mereka dengan hati-hati memantau pelaksanaan vaksinasi dengan semua vaksin COVID-19, dan terus bekerja sama dengan negara untuk mengelola potensi risiko, dan menggunakan ilmu pengetahuan serta data demi mendorong respon dan rekomendasi.

"Dalam kampanye vaksinasi ekstensif, adalah normal bagi negara untuk mengidentifikasi potensi efek samping setelah imunisasi," kata mereka.

"Ini tidak berarti bahwa kejadian tersebut terkait dengan vaksinasi itu sendiri. Tetapi kejadian tersebut harus diselidiki untuk memastikan bahwa setiap masalah keamanan ditangani dengan cepat."

Menurut WHO, vaksin, sama seperti semua obat, dapat memiliki efek samping. Sehingga pemberian vaksin harus didasarkan pada analisis risiko dibandingkan dengan manfaat.

GACVS WHO akan melakukan pertemuan lagi pada pekan depan, untuk mengulas data tambahan dan mengeluarkan rekomendasi lanjutan yang relevan.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya