Liputan6.com, Kuba - Kuba rupanya punya vaksin Corona buatan sendiri yang diberi nama vaksin Abdala. Nama 'Abdala' diambil dari potongan syair kepunyaan Jose Marti, yang dikenal sebagai tokoh pahlawan kemerdekaan dan ikon nasional Kuba.
Di dalam syair, Abdala digambarkan sebagai sosok pahlawan muda sekaligus pejuang yang mampu memertahankan tanah airnya dengan penuh semangat patriotik. Dia tidak peduli seberapa besar kekuatan musuh yang berdiri tegap di hadapannya.
Baca Juga
Sehingga, nama Abdala dirasa cocok disematkan di nama vaksin Corona pertama yang dikembangkan di Amerika Latin.
Advertisement
Dengan harapan, vaksin Abdala mampu melawan bahkan memusnahkan virus Corona penyebab COVID-19 yang saat ini tengah menjadi ancaman tidak hanya di Kuba, tapi juga dunia.
Ilmuwan ternama Kuba sekaligus Direktur Penelitian Biomedis di Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi (CIBG) di Havana tempat dikembangkannya vaksin Abdala, Gerardo Enriwue Guillen Nieto, mengatakan, dia dan timnya telah bekerja penuh waktu sejak awal pandemi COVID-19.
Tak peduli hari libur, bahkan dilakukan sampai larut malam dan tanpa istirahat sedikit pun, demi menciptakan vaksin Abdala tersebut.
"Dan kami sangat gembira karena hasilnya melebihi semua harapan kami. Kami tahu vaksinnya sangat bagus, hasilnya bahkan melebihi harapan kami," katanya seperti dikutip dari situs Deutsche Welle (DW) pada Rabu, 20 Juni 2021.Â
Â
Simak Video Berikut Ini
Bagaimana dengan Efikasi Vaksin Abdala?
Perusahaan biotek yang dikelola Kuba, BioCubaFarma menyebut bahwa vaksin Abdala memiliki efikasi sebesar 92,28 persen melawan virus Corona penyebab COVID-19 dalam uji klinis.
Peneliti bahkan percaya diri, vaksin Abdala dapat disandingkan bahkan menyaingi vaksin Pfizer (Pfizer-BioNtech) dan vaksin Moderna (Moderna Inc).
Vaksin Abdala bukanlah golongan vaksin Corona yang dibuat menggunakan teknologi mRNA, seperti halnya vaksin Moderna dan Pfizer. Vaksin tersebut merupakan vaksin protein, yang akan membawa sebagian protein Spike yang digunakan virus untuk mengikat sel manusia.
Kemudian dia akan merapat ke reseptor protein Spike dari virus itu sendiri, sehinga memicu reaksi kekebalan. Para peneliti menggunakan ragi sebagai domain pengikat reseptornya.
Advertisement
Vaksinasi COVID-19 di Kuba
Vaksin Abdala diketahui telah digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 nasional Kuba pada pertengahan Mei 2021. Meski uji coba tahap ketiga belum rampung.
Keputusan memakai vaksin Abdala karena sejak awal Kuba menolak mengimpor vaksin dari Rusia atau Cina.
Terlebih Kuba dengan lantang memilih tidak bergabung dengan inisiatif COVAX, sebuah proyek yang bertujuan menyebarkan vaksin COVID-19 ke seluruh dunia dengan adil.
Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman
Advertisement