Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan kedatangan 80 juta dosis vaksin COVID-19 pada September 2021. Jumlah tersebut salah satunya ada vaksin CoronaNac produksi Sinovac yang datang sebesar 25.000.000 dosis.
"Pada September 2021, kita kedatangan 80 juta dosis vaksin jadi. Ini termasuk 25.000.000 dosisnya vaksin Sinovac bentuk jadi," papar Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, beberapa hari lalu.
Advertisement
Baca Juga
Pada konferensi pers Selasa, 24 Agustus 2021, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Indonesia akan mendapat lebih banyak vaksin COVID-19 pada bulan September mendatang.Ada 80.717.720 dosis vaksin COVID-19 yang masuk ke Tanah Air dari berbagai merek.
Secara rinci, vaksin COVID-19 yang tiba mendatang, yaitu 23.328.000 Sinovac produksi BioVac, 25.000.000 vaksin Sinovac produksi CoronaVac. Selanjutnya, 5.383.400 vaksin AstraZeneca dan 7.139.340 vaksin Pfizer setiap minggunya akan diterima Indonesia.
Kemudian 19.366.980 vaksin berbagai merek dari kerja sama multilateral dengan fasilitas COVAX-GAVI dan 500.000 vaksin hasil kerja sama bilateral juga akan tiba ke Tanah Air.
“Jadi, bulan September ini kita akan mendapat vaksin lebih banyak,” ujar Budi Gunadi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Rencana Kedatangan Vaksin COVID-19 2021
Vaksin COVID-19 yang masuk melalui Bio Farma pada 13-23 Agustus 2021, yakni Sinovac sebesar 20.000.000 dosis. Jumlah ini gabungan antara bahan baku (bulk) dan 15.000.000 vaksin jadi. Pada 27 Agustus 2021, masuk juga AstraZeneca 1.086.900 dan Sinovac 5.000.000, sehingga total 6.000.000 dosis.
"Nanti 30 Agustus 2021, akan masuk lagi sisa bulk yang impor ya. Sekitar 9,2 juta (9.200.000 dosis) dan juga ada 1.000.000 Sinovac yang sifatnya donasi. Ini juga melalui COVAX Facility yang memberikan vaksinnya kepada Indonesia," jelas Honesti Basyir.
Rencana kedatangan vaksin COVID-19 pun ada yang dari Novavax sebesar 50.000.000 dosis. Namun, mengalami kemunduran dari sisi jadwal. Awalnya, Novavax direncanakan datang pada Agustus 2021, kemungkinan akan datang di akhir September atau Oktober 2021.
"Desember 2021 nanti, ada 20.000.000 dosis AstraZeneca yang masuk, dilanjut 30.000.000 dosis kuartal pertama 2022. Ini gabungan dari COVAX Facility juga dari kerja sama Bilateral to Bilateral (B to B), yang kami lakukan dengan AstraZeneca Global, tapi production-nya (produksi) ada di Thailand," tambah Honesti.
Perihal kedatangan Novavax yang mundur, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya bersiap-siap untuk minta AstraZeneca mempercepat pengiriman 30 juta dosis, yang tadinya awal tahun depan.
"Kami juga masih mencari cara, melobi ke kanan-kiri untuk cari sumber-sumbernya. Jadi, memang dinamika untuk mendapatkan suplai vaksin sampai sekarang belum selesai. Karena masih ada tarik-tarikan, lobi-lobi internasional yang harus kita lakukan dengan ketat," katanya.
Advertisement