Sudah Divaksin COVID-19, Pasien Thalasemia Annisa Merasa Lega

Walaupun sudah bisa melakukan vaksinasi, ternyata masih banyak pasien thalasemia yang takut dan ragu untuk mendapatkan vaksin.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2021, 16:00 WIB
FOTO: Melihat Sentra Vaksinasi COVID-19 di Jakarta
Vaksinator menyiapkan vaksin AstraZeneca. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Annisa (28), salah satu pasien thalasemia merasa lega karena sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Ia sudah menerima vaksin dosis pertama AstraZeneca pada Juli 2021 di RSUD Sawah Besar.

"Waktu itu aku vaksin di bulan Juli, pas temen-temen thalasemia belum mulai divaksin. Dapatnya AstraZeneca di RSUD Sawah Besar, karena domisili dari kantor," cerita Annisa kepada Liputan6.com, Jumat (3/9/2021).

Dengan kondisi latar belakang medis thalasemia, tentu Annisa tidak bisa asal langsung daftar vaksin.  Ia ikut vaksinais setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam soal riwayat penyakit thalasemia dan anemia pada dirinya. 

Setelah dokter melakukan pemeriksaan dan pengecekan, Annisa pun dapat lampu hijau ikut vaksinasi COVID-19.

"Kata dokter, vaksinasi lebih penting manfaatnya. Jadi, kalau dapat kesempatan, divaksinasi saja," tuturnya.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)  telah mengeluarkan surat rekomendasi vaksinasi untuk penderita thalasemia sejak Juli 2021, dengan syarat melakukan konsultasi terlebih dahulu dan memiliki hemogoblin yang bagus setelah transfusi darah.

"Saat itu surat rekomendasi vaksinasi dari PAPDI juga sudah keluar, dimana pasien thalasemia bisa divaksin dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu."

 

Pasien Thalasemia Bisa Mengusahakan agar HB Baik

Annisa juga menambahkan, "(Pasien) diusahakan dapat (melakukan) vaksinasi saat hemogoblin masih bagus setelah transfusi."

Selain itu, sama halnya seperti penerima vaksin lainnya, pasien thalasemia juga merasakan beberapa keluhan saat selesai mendapat vaksin. Annisa menyampaikan bahwa dirinya dan beberapa teman-temannya sempat merasakan demam selama 2 hari dan pegal pasca mendapat dosis pertama.

"Kemarin teman saya sempat mengalami demam 2 hari pascavaksinasi AstarZeneca. Tapi saya sendiri tidak sampai merasakan demam. Hanya sedikit pusing dan pegal di bekas suntikan," kata Annisa.

Dokter menyarankan agar pasien thalasemia untuk menghindari aktivitas berat dan istirahat yang cukup setelah menjalani vaksin.

Wanita yang aktif bersama Thalasemia Movement ini mengatakan ternyata masih banyak pasien thalasemia yang takut dan ragu untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Namun, mengingat manfaat lebih besar yakni mengurangi kesakitan saat terpapar COVID-19 ia menyarankan agar teman-teman thalasemia lain berkonsultasi dengan dokter dan segera mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang menyebabkan hemoglobin (Hb) di dalam sel darah merah tidak bekerja dengan normal.

Penyakit yang bersifat genetik ini mungkin akan menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi pada masing-masing penderitanya. Umumnya pederita akan mengalami anemia hingga ke masalah tulang.

Reporter: Lianna Leticia

Infografis Jarak Waktu Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis I dan II

Infografis Jarak Waktu Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis I dan II. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Jarak Waktu Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis I dan II. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya