Positivity Rate COVID-19 RI di Bawah Batas Aman WHO, Menkominfo: Jangan Terlena

Angka rate COVID-19 RI turun menjadi 3,5 persen

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Sep 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 20:00 WIB
FOTO: Pemerintah Ambil Alih Pengelolaan dan Pemanfaatan TMII
Pengunjung sedang berada di Keong Mmas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (7/4/2021). Kementerian Sekretariat Negara secara resmi mengambil alih pengelolaan dan pemanfaatan TMII dari Yayasan Harapan Kita yang sudah dikelolanya hampir 44 tahun. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menyikapi angka positivity rate COVID-19 Indonesia turun 3,05 persen per 12 September 2021, seluruh elemen masyarakat diminta tetap mempertahankan kolaborasi. Angka positvity rate pun berada di bawah batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate mengatakan, Pemerintah mengapresiasi kerja keras semua pihak hingga angka positivity rate COVID-19 di Indonesia terus menunjukan tren penurunan.

Pemerintah mengharapkan kerja keras penanganan pandemi Corona dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

"Kerja keras dan keberhasilan ini tidak boleh membuat kita semua lengah dan terlena dalam euforia. Kita semua harus tetap mempertahankan, bahkan memperkuat kolaborasi untuk mempertahankan kinerja saat," kata Plate melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 14 September 2021.

"Tentunya, demi menghindari potensi lonjakan kasus terjadi di masa mendatang."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkuat Kapasitas RS, Isolasi hingga Vaksinasi

Jumlah Pasien Covid-19 di RSDC Rusun Pasar Rumput Menurun
Petugas berisirahat di sela aktivitas di RSDC Rusun Pasar Rumput, Jakarta, Senin (2/8/2021). Sebanyak 466 pasien yang terdiri atas 220 laki-laki dan 246 perempuan masih menjalani rawat inap di Rusun Pasar Rumput, angka ini menurun dari hari sebelumnya yakni 494 orang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pemerintah berupaya memperkuat kapasitas penanganan pandemi dari sisi hilir hingga hulu. Di antaranya, meningkatkan tes epidemiologi dan rasio kontak erat agar orang yang terinfeksi bisa segera dirawat serta surveilans genomik di daerah yang berpotensi mengalami lonjakan kasus.

Penguatan layanan kesehatan primer dan meningkatkan pemanfaatan isolasi terpusat sambil mengimbau pasien untuk dirawat di isolasi terpusat (isoter) atau rumah sakit ikut dilakukan.

Menkominfo Johnny G. Plate melanjutkan, Pemerintah berusaha tingkatkan kapasitas tempat tidur, oksigen, alat kesehatan di rumah sakit, mengerahkan tenaga kesehatan cadangan, memperketat syarat masuk rumah sakit, mendampingi pasien isolasi mandiri melalui layanan telemedicine, dan memberikan paket obat isolasi mandiri.

“Pemerintah juga tak akan lelah menggencarkan program vaksinasi dari sisi hulu dan tetap mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," lanjutnya.

"Semua upaya ini diharapkan bisa membawa Indonesia keluar dari dampak pandemi."


Infografis Fasilitas Anggota DPR di Hotel Isolasi Mandiri

Infografis Fasilitas Anggota DPR di Hotel Isolasi Mandiri. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Fasilitas Anggota DPR di Hotel Isolasi Mandiri. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya