Jurus Menkes Budi Gunadi Perbaiki Wajah Sektor Kesehatan Indonesia

Menkes Budi Gunadi Sadikin berencana melakukan transformasi sektor kesehatan di Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Sep 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 08:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (Dok Kementerian Kesehatan RI/Satria Loka Widjaya)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin membeberkan rencana besar perbaikan sektor kesehatan di Indonesia. Rencana tersebut atas dasar tugas yang diberikan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tugas saya yang diberikan oleh Bapak Presiden ada tiga. Pertama, vaksinasi. Kedua, mengatasi pandemi COVID-19. Ketiga, melakukan transformasi industri kesehatan," ungkap Budi Gunadi saat acara Wealth Class - How To Live With COVID-19 In The Long Run baru-baru ini.

"Yang transformasi industri kesehatan, Bapak Presiden melihat karena saya berada langsung di pusaran krisis 1998 dan 2008. Indonesia selalu berhasil melakukan transformasi industri terkait tahun 1998 dan 2008, yang dimulai di sektor perbankan."

Melihat situasi krisis yang pernah dialami Indonesia, lanjut Budi Gunadi Sadikin, Jokowi meminta adanya transformasi di sektor kesehatan.

"Saat krisis 2008, kita berhasil lakukan transformasi. Perubahannya jauh lebih baik karena sistemnya sudah ditransfer pas yang krisis tahun 1998," lanjutnya.

"Sekarang Bapak Presiden minta, kita yang sedang alami krisis global akibat pandemi COVID-19. Nah, ini mulainya di sektor kesehatan, please transform this (tolong lakukan transformasi ini)."


Fokus Ciptakan Orang Sehat

FOTO: Warga Manfaatkan Trotoar Lapangan Banteng untuk Berolahraga
Warga berolahraga di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (19/8/2021). Pelonggaran aturan berolahraga di ruang terbuka dimungkinkan pada zona yang dianggap aman dan memiliki sedikit kasus penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kementerian Kesehatan sudah membuat kerangka enam transformasi sektor kesehatan. Pertama, transformasi layanan kesehatan primer (primary care). Transformasi ini dinilai paling penting dan jauh lebih efektif.

"Lebih murah dan nyaman juga untuk intervensi promotif dan preventif dibandingkan dengan transformasi kedua, yakni layanan rumah sakit rujukan (secondary care). Transformasi ketiga, sistem ketahanan kesehatan," jelas Budi Gunadi Sadikin.

"Keempat, transformasi sistem pembayaran. Kelima, transformasi sumber daya kesehatan seperti sumber daya manusianya, khususnya dokter. Keenam, transformasi informasi teknologi di bidang kesehatan."

Menkes Budi Gunadi menilai transformasi sektor kesehatan akan berfokus menciptakan orang sehat, bukan mengobati orang sakit.

"Ini yang dinamakan Menteri Kesehatan, bukan Menteri Kesakitan. Selama ini, dari sisi diskusi, seminar lebih banyak bicara mengenai menyembuhkan orang sakit, ngurusin rumah sakit, dokter spesialis, tapi bukan menciptakan orang sehat," terangnya.

"Ya mendidik orang supaya hidup sehat, memperbanyak ahli kesehatan masyarakat. Contohnya COVID-19, supaya kita sehat, mesti konsumsi makanan bergizi, olahraga, minum vitamin D. Itu biayanya enggak sampai Rp1 juta per bulan."


Cegah Sakit Membuat Hidup Lebih Nyaman

FOTO: Olahraga di Masa PPKM Level 4
Warga bersepeda di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu ( 25/7/2021). Sejumlah warga tetap beraktivitas olahraga meski Kota Jakarta masih dalam masa PPKM Level 4. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menurut Budi Gunadi Sadikin, fokus menciptakan orang sehat akan mengurangi beban biaya pengobatan. Individu pun dapat terhindar dari dampak penyakit komorbid yang lebih parah.

"Kalau kita ngomong menyembuhkan orang sakit, nanti bagaimana kelanjutan sakitnya, apalagi yang parah. Talking about (bicara tentang) kenyamanan, siapa sih orang yang pengen (dirawat) di rumah sakit? Walaupun sebagus-bagusnya rumah sakit ya enggak bisa dibandingkan dengan kalau kita sehat," imbuhnya.

"Saya enggak ngerti juga, kenapa sektor kesehatan bicaranya (lebih banyak) soal rumah sakit, ventilator, obat-obatan? Kenapa sih enggak mau bicarakan soal pencegahan? Yuk, kita mencegah sakit. Penyakit paling banyak itu diabetes dan sakit jantung. Marilah kita makan sehat, olahraga 30 menit 5 kali seminggu yuk."

Cara lain, hindari terlalu banyak konsumsi makanan manis termasuk asupan gula. Upaya tersebut membuat seluruh dana kesehatan lenbih murah dari sisi keuangan sekaligus membuat hidup lebih nyaman dan produktif.

"Sehingga lebih banyak rakyat yang bisa merasakan manfaat," pungkas Menkes Budi Gunadi.


Pentingnya Check up

Jaga Pola Hidup Sehat, Mahasiswa Gelar Cek Darah di CFD
Mahasiswa mengambil contoh darah warga saat menggelar pengecekan di car free day (CFD), Jakarta,Minggu (13/1). Sejumlah mahasiswa dari universitas di Jakarta menggelar pengecekan darah bagi warga yang berolahraga saat CFD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rencana mendatang, Budi Gunadi Sadikin akan memperbaiki layanan kesehatan ibu dan anak. Perbaikan dari pemeriksan (testing) dan check up.

"Orang Indonesia takut buat check up. Nanti kalau sudah kena cancer (kanker), masuk rumah sakit sudah telat. Padahal, kalau dia rajin, tiap tahun aja check up, cek darah 6 bulan sekali kalau sudah di atas 40 tahun, bisa mengurangi kemungkinan dia kena penyakit katastropik yang parah,"

"Dampaknya membuat kehidupan mereka terganggu dan keuangannya juga terganggu."


Infografis 8 Jurus Sakti ala Superhero Lawan Covid-19

Infografis 8 Jurus Sakti ala Superhero Lawan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 8 Jurus Sakti ala Superhero Lawan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya