Liputan6.com, Jakarta Muncul kasus COVID-19 pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang berlangsung 2-15 Oktober 2021. Hingga Rabu, 6 Oktober 2021, sudah ada 29 peserta yang positif COVID-19.Â
Peserta PON XX Papua yang positif COVID-19 pun tidak hanya atlet saja, melainkan juga ada ofisial dan panitia penyelenggara. Karantina dan isolasi masih dilakukan bagi para peserta yang positif COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Terkait peserta PON XX Papua Positif COVID-19, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menyarankan surveilans dan pengawasan tetap dilakukan. Tidak hanya saat di lokasi PON, tapi saat mereka kembali ke daerah masing-masing.
"Surveilans harus lebih digiatkan agar didapat tren yang baik. Surveilans tentu perlu dikaitkan dengan 3 hal, yakni lokasi, jenis olahraga yang ada, serta karakteristik penonton di lokasi tersebut," jelas Tjandra Yoga kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Rabu (6/10/2021) malam.
"Atlet (termasuk peserta PON) yang sekarang positif COVID-19, maka sebaiknya ditangani sampai benar-benar negatif. Jangan hanya mengikuti panduan yang sekian hari dapat bebas isolasi/karantina."
Selanjutnya, kalau peserta PON XX Papua nanti pulang ke daerah masing-masing, lanjut Tjandra, masih perlu dalam pengawasan.
"Akan baik juga kalau keluarganya diawasi karena kemungkinan kontak," ujarnya.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Penelusuran Kontak Positif COVID-19
Tjandra Yoga Aditama menambahkan, penanganan peserta PON XX Papua yang positif COVID-19 juga harus dilakukan penelusuran kontak kepada semua yang kontak.
"Kalau targetnya dari seorang diperiksa sedikitnya 15 kontak, maka setidaknya harus diperiksa 450 orang, tentu termasuk sesama atlet, ofisial, petugas hotel dan lainnya," tambahnya.
"Kalau dulu pernah ditargetkan periksa 30 kontak, maka artinya yang harus diperiksa 900 orang, termasuk masyarakat setempat yang mungkin kontak juga."
Advertisement
Periksa Genom Sekuensing
Di sisi lain, Tjandra menyoroti, apabila pada waktu datang di lokasi PON XX Papua, peserta negatif COVID-19, artinya mereka tertular di Papua. Upaya 3T (testing, tracing, treatment) harus digiatkan untuk dapat situasi epidemiologi yang tepat.
"Karena beberapa peserta PON positif disebutkan CT value-nya rendah, sementara daya tahan tubuh bagus, tapi ternyata tetap tertular, maka baik kalau semua yang positif semuanya diperiksa Whole Genome Sequencing (WGS)," jelasnya.
Menurut Tjandra Yoga, kedisplinan protokol kesehatan penonton dan pertandingan olahraga harus jauh lebih ditingkatkan selama pelaksanaan PON XX Papua.
Infografis Perhelatan Akbar PON XX 2021 di Bumi Cenderawasih
Advertisement