3 Tanda Orangtua Merasa Cemas Tanpa Mengungkapkannya

Gangguan cemas mungkin muncul pada orangtua yang mungkin tak pernah mereka ungkapkan secara langsung.

oleh Diviya Agatha diperbarui 01 Nov 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 09:00 WIB
Cara Penanganan Pubertas Dini Pada Anak
Ilustrasi Remaja dan Orangtua Credit: pexels.com/Nata

Liputan6.com, Jakarta - Saat bertumbuh menuju dewasa, Anda mungkin berpikir bahwa orangtua merupakan manusia super yang bisa melakukan segalanya. Namun, ketika memasuki usia dewasa yang sebenarnya, realita pun berubah menjadi semakin nyata dan orangtua pun hanyalah manusia biasa, sama seperti kita.

"Pandemi COVID-19 ini telah menimbulkan kecemasan bagi banyak orang, termasuk orangtua Anda. Kondisi ini mungkin mengambil alih pikiran mereka dan wajar untuk mengalami stres dalam jangka waktu yang lama," ujar psikiater dr. Tiago Reis Marques dikutip Bustle, Jumat (29/10/21).

Gangguan kecemasan yang muncul pada orangtua seringkali mencakup gejala mental dan fisik. Hal-hal tersebutlah yang dapat mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitarnya, termasuk Anda, anak-anaknya.

"Pada beberapa orang, kecemasan itu permanen dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari. Terlebih, anak-anak itu seperti spons, jadi perilaku cemas itu dapat dipelajari dan ditularkan," kata Tiago.

Anda juga mungkin mulai menyadari tentang pentingnya kesehatan mental dan menyadari bahwa orangtua Anda mungkin memiliki kecemasan tersendiri yang tak pernah mereka ungkapkan secara langsung.

Sehingga, memahami tanda-tandanya pun menjadi salah satu hal penting. Berikut beberapa di antaranya.

1. Overprotective

"Terlalu protektif merupakan tanda utama bahwa orangtua mengalami kecemasan. Mereka mungkin benar-benar membuntuti atau menghubungi Anda terus-menerus untuk memastikan Anda baik-baik saja," ujar psikiater dan direktur medis Center for Network Therapy, dr. Indra Cidambi.

Orangtua juga mungkin selalu mencoba mencegah Anda untuk mengambil keputusan pribadi untuk menghindari kegagalan. Perilaku satu ini sering terjadi dan merupakan upaya orangtua untuk mencegah kecemasan mereka.

"Ini mungkin mengganggu dan dapat memiliki implikasi jangka panjang pada kesehatan mental Anda. Juga, ketika kenyataan pahit menghampiri, anak-anak mungkin akan lebih sulit beradaptasi dan berfungsi secara optimal," kata Indra.

2. Mengatur

Indra menjelaskan, salah satu tanda kecemasan yang dimiliki orangtua adalah mereka terus-menerus mengontrol atau mengatur. Membuat pilihan atas nama anak atau tidak membiarkan anak melakukan kesalahan dapat menjadi cara orangtua untuk menghindari kecemasan.

"Ini termasuk orangtua Anda mungkin mencoba mendikte aktivitas apa yang Anda ikuti, memutuskan dengan siapa Anda harus menghabiskan waktu, bahkan mencoba mengelola hal-hal yang Anda lakukan di rumah atau tempat kerja," ujar Indra.

Mengendalikan perilaku seperti ini bisa menjadi begitu berbahaya. Ini dapat menghambat kemandirian Anda, meregangkan hubungan, dan membuat Anda merasa tidak bahagia hingga dewasa.

3. Gejala fisik

Kecemasan juga dapat muncul pada tubuh. Saat merasa cemas, manusia berada pada mode fight atau flight. Sehingga ada respons-respons otomatis yang muncul pada tubuh saat mengambil tindakan.

"Gejala seperti gemetar, berkeringat, sulit bernapas, otot tegang, nyeri, ruam, atau demam. Semuanya bisa menjadi tanda kecemasan dan bisa jadi petunjuk utama bahwa orangtua sedang menghadapi kondisi tersebut.

Kurang tidur juga bisa menjadi gejala lainnya. Jadi, jika orangtua seringkali mengeluh mereka kekurangan istirahat atau tampak sangat lelah, itu juga bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang merasa cemas. Hingga mengganggu kualitas tidur mereka. 

Infografis

Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya