Liputan6.com, Jakarta - Gula darah tinggi yang tidak terkontrol pada pengidap diabetes dapat menyebabkan berbagai penyakit mata. Beberapa di antaranya bahkan dapat menyebabkan kerusakan mata permanen, seperti retinopati diabetik.
Sayangnya, masyarakat Indonesia seringkali tidak menyadari kondisi diabetes yang dialami hingga parah dan berdampak pada organ lainnya.
Retinopati diabetik adalah terganggunya penglihatan akibat rusaknya retina pada mata yang disebabkan oleh komplikasi penyakit diabetes melitus.
Advertisement
Baca Juga
"Penyakit ini biasanya disebabkan oleh membengkaknya pembuluh darah pada retina sehingga mengakibatkan pembuluh darah mata menjadi tersumbat dan menghambat aliran darah," kata Cataract Specialist JEC Eye Hospitals and Clinics, dr. Referano Agustiawan SpM(K), pada virtual media session, Selasa, 16 November 2021.
Penyebab Lain Retinopati Diabetik
Dalam kasus lain, perubahan kadar gula darah juga memicu pertumbuhan pembuluh darah abnormal di permukaan retina. Bila tak segera ditangani, kelainan itu perlahan-lahan dapat menyebabkan retinopati diabetik yang serius.
"Semua orang yang mengidap diabetes tipe 1 atau 2 berisiko mengalami retinopati diabetik. Terutama bagi mereka yang sudah mengidap diabetes selama lima tahun," kata Referano.
Risiko Retinopati Diabetik akan kian besar jika:
- Gula darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Dalam kondisi hamil
- Biasa merokok
Advertisement
Gejala Retinopati Diabetik
Gejala retinopati diabetik tidak dapat terlihat pada tahap awal. Sebab, gejala biasanya baru muncul ketika penyakit itu sudah masuk stadium lebih tinggi.
Namun, pemeriksaan retina secara berkala bisa membantu mendeteksi retinopati lebih dini. Pemeriksaan mata amat disarankan kepada penderita diabetes tipe 1 dan 2, terlebih bagi mereka yang mengalami:
- Penurunan kemampuan penglihatan
- Penglihatan mendadak terganggu
- Terdapat bintik atau bercak melayang-layang saat melihat (floater)
- Penglihatan buram/berbayang
- Mata terasa sakit atau berwarna merah
Karena retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes, diet dan pengobatan khusus untuk pengidap diabetes berpengaruh pada peluang kesembuhan pasien. Diabetesi harus menaati diet ketat, termasuk menggunakan insulin jika diperlukan.
Berolahraga secara rutin dan menjaga pola hidup sehat dengan menjauhi rokok dan alkohol juga dianjurkan untuk mencegah kebutaan permanen akibat penyakit ini.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19
Advertisement