Liputan6.com, Jakarta - Konflik hubungan tak hanya terjadi pada lingkup pertemanan, anak dan orangtua, atau antarsaudara, melainkan juga dalam hubungan kerja. Terkadang pekerja berada pada situasi ketika dirinya kurang disukai rekan kerja.
Meski lingkup kerja adalah ruang profesional di mana individu bekerja berdasarkan keahliannya masing-masing, tak dimungkiri diperlukan skill dalam bersosialisasi terkait interaksi dengan rekan kerja.
Baca Juga
Bekerja, terutama yang melibatkan kerja sama dalam menyelesaikan tugas, memerlukan hubungan yang baik antarpekerja.
Advertisement
Anda juga akan jarang menemukan sekelompok sorang yang benar-benar menyukai satu sama lain, dan dalam lingkungan di mana orang-orang bergantung satu sama lain untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi tenggat waktu.
Sehingga wajar saja jika akan ada ketegangan, dan sering kali dendam.
Akan tetapi tidak seperti dalam persahabatan, Anda membutuhkan rekan kerja. Anda bekerja dengan mereka setiap hari, dan apakah mereka bos Anda, bawahan langsung atau setara, Anda bergantung pada mereka sama seperti mereka bergantung pada Anda.
Dilansir dari Forbes dan Money.com, berikut beberapa cara agar Anda bisa memenangkan hati rekan kerja, berdasarkan penelitian psikologis dan saran dari pakar karier.
1. Kenali rekan kerja Anda
Alih-alih memikirkan apa yang tidak Anda sukai tentang staf tertentu, fokuslah pada kekuatan mereka dan bagaimana menyelesaikan tugas bersama, yang dapat meningkatkan hubungan.
Cobalah meluangkan waktu untuk mempelajari kehidupan dan minat rekan kerja Anda di luar kantor. Ini akan membantu mengembangkan jaringan internal Anda, dan mengenal mereka lebih jauh.
2. Mendengarkan
Seorang pelatih karier yang berbasis di Philadelphia, Rita Friedman menjelaskan bahwa terkadang hanya menjadi pendengar yang baik bisa sangat membantu. Terburu-buru mengeluarkan ide Anda sendiri dapat menyebabkan rekan kerja merasa Anda tidak menghargai pendapat mereka.
Tunjukkan rasa hormat dan dengarkan saran atau pemikiran mereka. Cobalah untuk terlibat dalam percakapan alih-alih kompetisi.
Advertisement
3. Tawarkan bantuan
Terkadang, sulit untuk mengatakan apakah rekan kerja akan menghargai bantuan Anda atau apakah itu bisa dianggap sebagai gangguan. Tetapi Anda tidak akan pernah tahu jika Anda tidak bertanya.
Friedman menambahkan, jika Anda bertanya kepada rekan kerja apakah mereka bisa menggunakan bantuan, lakukan dengan tenang. Ini bukan tentang menunjukkan kepada seluruh tim bahwa Anda melakukan pekerjaan ekstra, ini tentang benar-benar membantu seseorang dan membangun hubungan individu itu.
Jika Anda melakukan pekerjaan ekstra untuk membantu orang lain, jangan bertindak seperti seorang martir. Ingatlah bahwa Anda melakukan ini karena Anda menginginkannya.
4. Bersikap ramah
Mungkin terdengar jelas, tapi terkadang kita lupa untuk tersenyum sepanjang hari kerja. Ini mungkin mengirim pesan yang salah ke kolega Anda, dan bisa menjadi alasan mereka tidak begitu ramah terhadap Anda.
“Pastikan untuk mempelajari nama rekan kerja, dan ucapkan selamat pagi dan selamat malam setiap hari,” kata Friedman. Sebab, gerakan kecil seperti itu dapat membuat perbedaan besar.
5. Hindari bergosip atau mengatakan hal-hal negatif tentang rekan kerja
Mengatakan sesuatu yang negatif tentang rekan kerja di kantor atau online adalah salah satu cara tercepat untuk terjebak dalam drama kantor.
“Namun, jangan takut untuk memuji rekan kerja kepada rekan kerja lainnya,” kata Friedman.
Satu studi secara khusus juga menemukan bahwa orang-orang merespon dengan baik terhadap komentar yang berubah dari negatif menjadi positif, mungkin karena hal itu menunjukkan bahwa mereka telah memenangkan hati seseorang.
6. Bersyukur.
Berterima kasih pada rekan kerja Anda atas kontribusi dan bantuan mereka, bahkan ketika Anda merasa itu adalah bagian dari pekerjaan mereka, sangat berdampak besar.
Semua orang suka merasa dihargai, dan menciptakan budaya syukur kemungkinan akan membuat rekan kerja ingin melampaui Anda di masa depan.
Pujian langsung tentang potongan rambut atau sweter baru rekan kerja mungkin merupakan sanjungan yang bagus, tetapi pujian terkait pekerjaan di kantor membawa dampak yang bertahan lama.
Advertisement
7. Terima kritik yang membangun dengan lapang dada
Satu hal yang membedakan pemimpin senior dari rekan-rekan mereka yang lebih junior adalah kemampuan mereka untuk melihat interaksi secara objektif.
Misalnya, jika seseorang mengkritik proyek Anda atau cara sesuatu dilakukan, pertimbangkan ini secara konstruktif. Terlalu sering, karyawan junior dapat salah mengira umpan balik yang membangun sebagai serangan pribadi.
“Walaupun sulit untuk didengar, cobalah untuk tetap berpikiran terbuka, pertahankan bahasa tubuh yang positif, dan ucapkan terima kasih kepada orang lain atas masukannya,” jelas Friedman.
Jangan berdebat atau mencoba membenarkan diri sendiri. Anda selalu dapat memikirkannya dan melanjutkan percakapan lagi nanti. Menjadi reseptif adalah bagian penting untuk memenangkan orang lain.
Ingatlah untuk memberi rekan Anda keuntungan dari keraguan; jangan selalu menganggap mereka kejam.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19
Advertisement