Liputan6.com, Jakarta Penyanyi dangdut senior Imam S Arifin meninggal dunia pada Jumat, 17 Desember 2021. Menurut Humas PARFI, Evry Joe sebelum meninggal Imam sakit stroke.
"Ia mengalami sakit stroke," kata Evry.
Baca Juga
Pelantun "Menari Diatas Luka" mengembuskan napas terakhir di tanah kelahirannya Madura.
Advertisement
"Beliau berpulang siang ini di Pamekasan Madura," lanjut Evry mengutip Showbiz Liputan6.com.
Sebelum meninggal, Imam S Arifin sedang dalam proses penyembuhan penyakit stroke yang sempat setahun belakangan ini seperti disampaikan Nana Mardiana, mantan istrinya.
Stroke seperti yang dialami Imam S Arifin adalah penyakit pembuluh darah otak. Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.
"Akibatnya, sebagian otak tidak mendapatkan pasokan daray hang membawa oksigen yang diperlukan sehingga mengalami kematian sel/jaringan," seperti mengutip keterangan dari laman Kementerian Kesehatan RI.
Menurut data WHO pada tahun 2018, kematian akibat stroke di Indonesia telah mencapai 252,473 atau 14,83 persen dari total kematian.
Stroke menempati posisi pertama pada penyebab kematian tertinggi pada tahun 2009-2019.
Perlu Segara Dapat Penanganan Medis
Dalam sebuah konferensi pers, dokter spesialis saraf konsultan Dodik Tugasworo Pramukarso menjelaskan bahwa stroke dikategorikan sebagai keadaan darurat medis yang perlu penanganan langsung untuk menghindari kerusakan pada otak yang cukup parah.
"Semakin lama ditunda (untuk mendapatkan penanganganan medis) maka kerusakan pada otak yang semakin parah," jelas Dodik saat itu.
Maka dari itu bila mendapati gejala stroke perlu segera ke fasilitas kesehatan. Kemenkes mengingatkan akronomim 'SeGeRa ke RS' sebagai tanda gejala stroke. SeGeRa ke RS yang dimaksud adalah
1. Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
2.Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba3. bicaRa pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung
4. Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh
5. Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba
6. Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan).
Lalu, gejala tambahan lain adalah pingsan
Advertisement