Seorang wanita tua yang berusia 100 tahun yang dikenal dengan wanita yang penuh semangat hidup, meninggal setelah terjatuh dari ketinggian 5 kaki karena terlepas dari gendongan para pengasuhnya yang tidak terlatih untuk menggendong nenek tersebut.
May Ward meninggal setelah ia terjatuh dari kain gendongan perawatnya setelah para perawatnya itu berusaha membantu mengangkat dirinya untuk keluar dari tempat tidurnya di Rumah Perawatan Meppershall di Bedfordshire pada bulan Agustus 2010.
Pengadilan Koroner Hatfield memberitahu bahwa Shasha Wei dan Rumyana Ivanova, dua perawat yang mengasuh Ward, ternyata belum dilatih untuk menggunakan gendongan model terbaru yang diperkenalkan oleh Rumah Perawatan itu tiga bulan sebelumnya.
Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (9/1/2013) bahwa Ward yang merupakan mantan pemilik restoran di London ini menderita patah tulang, patah kaki, mata lebam, dan luka memar lainnya setelah ia terjatuh dari gendongan di Rumah Perawatan itu.
Para perawat kemudian menaikkan kembali Ward ke tempat tidur dan mengganti pakaiaannya yang dapat membuat cedera pada Ward lebih buruk lagi.
Setelah menunggu selama 40 menit setelah Ward terjatuh, akhirnya ambulans tiba dan membawa Ward ke rumah sakit. Ward yang juga mantan juru masak di Pesawat Kerajan Air Force akhirnya meninggal dunia keesokan harinya.
Routh Boulton, seorang Inspektur dari Health and Safety Executive's menyelidiki bahwa gendongan yang digunakan oleh Ward pada saat ia jatuh berbeda dengan gendongan umum yang biasanya digunakan di sekitar rumah.
Menurut Routh, seharusnya itu lebih aman jika digunakan dengan benar dan tidak memungkinkan Ward jatuh keluar.
Routh mengatakan bahwa beberapa staf di Rumah Perawatan telah menerima pelatihan dari produsen gendongan tersebut, tapi tidak ada pelatihan formal yang diberikan.
Dia menambahkan bahwa sebenarnya informasi tentang tata cara menggunakan gendongan tersebut telah ditulis di papan tulis di kamar Ward.
Kalau ditanya apakah mungkin perawatnya tidak mengerti bahasa yang digunakan, menurut DC Philip Freebrey itu tidak mungkin.
Karena pada saat diwawancarai oleh polisi, kedua perawat itu tidak memerlukan penerjemah.
Akibat kasus Ward ini manajer Rumah Perawatan, Judith Eglen, akhirnya dipecat. (ADT/IGW)
May Ward meninggal setelah ia terjatuh dari kain gendongan perawatnya setelah para perawatnya itu berusaha membantu mengangkat dirinya untuk keluar dari tempat tidurnya di Rumah Perawatan Meppershall di Bedfordshire pada bulan Agustus 2010.
Pengadilan Koroner Hatfield memberitahu bahwa Shasha Wei dan Rumyana Ivanova, dua perawat yang mengasuh Ward, ternyata belum dilatih untuk menggunakan gendongan model terbaru yang diperkenalkan oleh Rumah Perawatan itu tiga bulan sebelumnya.
Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (9/1/2013) bahwa Ward yang merupakan mantan pemilik restoran di London ini menderita patah tulang, patah kaki, mata lebam, dan luka memar lainnya setelah ia terjatuh dari gendongan di Rumah Perawatan itu.
Para perawat kemudian menaikkan kembali Ward ke tempat tidur dan mengganti pakaiaannya yang dapat membuat cedera pada Ward lebih buruk lagi.
Setelah menunggu selama 40 menit setelah Ward terjatuh, akhirnya ambulans tiba dan membawa Ward ke rumah sakit. Ward yang juga mantan juru masak di Pesawat Kerajan Air Force akhirnya meninggal dunia keesokan harinya.
Routh Boulton, seorang Inspektur dari Health and Safety Executive's menyelidiki bahwa gendongan yang digunakan oleh Ward pada saat ia jatuh berbeda dengan gendongan umum yang biasanya digunakan di sekitar rumah.
Menurut Routh, seharusnya itu lebih aman jika digunakan dengan benar dan tidak memungkinkan Ward jatuh keluar.
Routh mengatakan bahwa beberapa staf di Rumah Perawatan telah menerima pelatihan dari produsen gendongan tersebut, tapi tidak ada pelatihan formal yang diberikan.
Dia menambahkan bahwa sebenarnya informasi tentang tata cara menggunakan gendongan tersebut telah ditulis di papan tulis di kamar Ward.
Kalau ditanya apakah mungkin perawatnya tidak mengerti bahasa yang digunakan, menurut DC Philip Freebrey itu tidak mungkin.
Karena pada saat diwawancarai oleh polisi, kedua perawat itu tidak memerlukan penerjemah.
Akibat kasus Ward ini manajer Rumah Perawatan, Judith Eglen, akhirnya dipecat. (ADT/IGW)