Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang merasakan kelelahan pada titik tertentu. Mungkin terlalu lelah untuk termotivasi untuk tugas atau tugas penting. tapi itu juga dapat menandakan suatu kondisi yang disebut sindrom kelelahan kronis.
Sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS) adalah kondisi yang ditandai dengan rasa lelah sepanjang waktu.
Baca Juga
Hal ini tentu akan mengurangi kualitas hidup penderitanya, karena keluhan lelah yang terus-menerus akan membuat penderita CFS merasa tidak bertenaga untuk bekerja atau melakukan aktivitas lainnya.Â
Advertisement
Sindrom kelelahan kronis bahkan bisa menimbulkan rasa lelah yang cukup berat hingga membuat penderitanya sulit bergerak atau berpikir, jelas Jose G. Montoya MD, profesor kedokteran di divisi penyakit menular di Stanford University Medical Center, dikutip dari SELF.
Â
Â
Faktor lain yang membedakan keduanya antara lain:
Responsif terhadap istirahat
"Pada kelelahan umum, kebanyakan orang pulih dengan cepat dengan istirahat," kata Leonard A. Jason PhD, profesor psikiatri di Universitas DePaul di Chicago, yang dikutip dari Everyday Health.
"Sedangkan seseorang dengan CFS masih akan sakit setelah liburan seminggu."
Istirahat tidak menghilangkan semua gejala mereka. Itu akan membuat mereka merasa lebih baik, tetapi mereka masih memiliki penyakit.
Â
Responsif untuk berolahraga
Olahraga dapat membantu menyembuhkan kelelahan umum dengan meningkatkan kualitas tidur dan berfungsi sebagai penambah energi. Olahraga juga merupakan antidepresan alami.
Tetapi jika orang dengan CFS berolahraga terlalu keras , mereka sering mendapati bahwa gejala kelelahan kronis mereka bertambah buruk.
Â
Gejala lainnya
Orang dengan kelelahan umum merasa kekurangan energi dan motivasi. Orang dengan CFS, bagaimanapun, mengalami beberapa gejala kelelahan kronis lainnya, seperti masalah dengan memori atau konsentrasi, sakit tenggorokan, nyeri otot atau sendi, sakit kepala, kelenjar getah bening yang lembut, dan kesulitan tidur.
Â
Perbedaan bagaimana kelelahan terasa
Pasien CFS melaporkan merasakan jenis kelelahan yang aneh. Mereka mungkin merasakan "kelelahan kabel," kata Jason, di mana mereka berenergi dan benar-benar kelelahan pada saat yang bersamaan.
Â
Advertisement
Jangan melakukan diagnosis sendiri
Hingga saat ini, penyebab pasti sindrom kelelahan kronis masih belum diketahui secara pasti.
"Bahkan pada pasien yang sama gejalanya berubah dari waktu ke waktu," jelas Montoya.
Untuk memastikan apakah seseorang menderita sindrom kelelahan kronis, maka perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Dalam menentukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menelusuri riwayat keluhan yang dirasakan oleh pasien.
Dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendeteksi faktor risiko sindrom tersebut. Setelah memastikan diagnosis dan faktor risikonya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19
Advertisement