Jangan Bingung! Begini Loh Panduan Pemberian 5 Vaksin Booster

Pemberian vaksin booster bisa berbeda dengan vaksin ke-1 dan ke-2

oleh Diviya Agatha diperbarui 11 Jan 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 12:00 WIB
Vaksin Booster Biasa Dapat Melawan Omicron, Pakar Penyakit Menular AS: Tidak Perlu Booster Khusus Varian
Pakar Penyakit Menular AS berkata tidak perlu booster khusus varian karena vaksin booster yang tersedia sekarang sudah bisa melawan Omicron.(Pexels/Thirdman)

Liputan6.com, Jakarta - Pemberian vaksin booster telah mendapatkan lampu hijau. Besok, Rabu 12 Januari 2022, vaksinasi booster atau dosis ketiga akan mulai diberikan secara resmi.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Penny K Lukito mengungkapkan bahwa sejauh ini, ada lima jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan.

Kelimanya adalah Sinovac (CoronaVac), Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Zifivax. Namun, berbeda dari pemberian vaksin sebelumnya (primer), dalam pemberian vaksin booster ini ada yang bersifat homolog dan heterolog.

Perbedaan keduanya dijelaskan Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA(K).

"Untuk booster ini ada dua kategori. Bisa di-booster oleh dirinya sendiri yang kita katakan homolog, atau di-booster dengan vaksin lain (heterolog)," kata Sri dalam konferensi pers Vaksin COVID-19 Dosis Booster/Lanjutan pada Senin, 10 Januari 2022.

"Nah, ini yang mungkin tadi dikatakan oleh Ibu Penny, bagaimana BPOM berusaha mencari heterolognya yang cocok itu yang mana untuk memberikan keamanan tertinggi itu yang mana," dia menambahkan.

Vaksin heterolog

Dalam kesempatan yang sama, Penny pun menjelaskan jenis vaksin heterolog atau berbeda yang bisa digunakan oleh masyarakat. Sejauh ini, ada dua jenis vaksin yang bisa digunakan untuk heterolog yakni Moderna dan Zifivax.

"Vaksin Moderna untuk homolog dan heterolog, booster dengan setengah dosis. Sebagai booster homolog dan heterolog, heterolog-nya Moderna adalah yang vaksin primernya AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson," kata Penny.

Artinya, jika sebelumnya Anda telah divaksinasi menggunakan ketiga vaksin primer tersebut, Anda pun bisa menggunakan vaksin Moderna sebagai booster-nya.

"Kelima adalah vaksin Zifivax. Ini untuk booster heterolog dengan primer Sinovac atau Sinopharm, juga diberikan setelah enam bulan keatas," ujar Penny.

Rumus vaksin booster

Berdasarkan penjelasan, berikut ringkasan terkait vaksin booster yang bisa digunakan sejauh ini.

Sinovac

Bila Anda penerima vaksin Sinovac pada vaksinasi ke-1 dan ke-2, pilihan dosis booster yang disediakan adalah Sinovac dan Zifivax.

Rumus : Sinovac - Sinovac - Sinovac atau Sinovac - Sinovac - Zifivax 

Pfizer

Bila Anda penerima vaksin Pfizer pada vaksinasi ke-1 dan ke-2, pilihannya adalah Pfizer dan Moderna. 

Rumus : Pfizer - Pfizer - Pfizer atau Pfizer - Pfizer - Moderna

AstraZeneca

Bila Anda penerima vaksin AstraZeneca pada vaksinasi ke-1 dan ke-2, pilihan dosis booster ada AstraZeneca dan Moderna.

Rumus : AstraZeneca - AstraZeneca - AstraZeneca atau AstraZeneca - AstraZeneca - Moderna

Moderna

Bila Anda penerima vaksin Moderna pada vaksinasi ke-1 dan ke-2, pilihan dosis booster adalah Moderna. 

Rumus : Moderna - Moderna - Moderna (setengah dosis) 

Sinopharm

Bila Anda penerima vaksin Sinopharm pada vaksinasi ke-1 dan ke-2, pilihan dosis booster-nya adalah Zifivax.

Rumus : Sinopharm - Sinopharm - Zifivax

Johnson & Johnson (J&J)

Bila Anda penerima vaksin J&J pada vaksinasi ke-1 dan ke-2, pilihan dosis booster adalah Moderna.

Rumus : J&J - J&J - Moderna (setengah dosis)

 

Infografis

Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak?
Infografis Vaksin Covid-19 Booster, Butuh atau Enggak? (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya