Liputan6.com, Jakarta Kasus Omicron di RI bertambah lagi. Pada Senin, 10 Januari 2022 bertambah 92 kasus konfirmasi dengan varian B.1.1.529. Dengan tambahan ini maka total ada 506 kasus konfirmasi Omicron di RI.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan dari data yang ada kasus Omicron disumbangkan paling banyak oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Dari 506 kasus, 84 diantaranya merupakan transmisi lokal.
Baca Juga
Nadia juga mengungkapkan bahwa saat ini angka probable Omicron juga meningkat. Hingga 10 Januari 2022 terdeteksi 1.384 probable Omicron lewat pemeriksaan tes PCR SGTF.
Advertisement
Melihat perkembangan yang ada, Nadia mengingatkan masyarakat bersiap hadapi gelombanga Omicron. Apalagi mengingat varian B.1.1.529 ini memiliki tingkat penularan sangat tinggi.
“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi” ungkap Nadia dalam keterangan pers ditulis Rabu (12/1/2022).
Gejala Omicron Lebih Ringan
Nadia mengatakan pada mereka yang terpapar Omicron ada kecenderungan gejala yang muncul lebih ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.
Guna mempersiapkan hadapi gelombang Omicron, Kemenkes akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.
“Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin” ucap Nadia
Selain itu dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 dengan gejala ringan.
Advertisement