Penyebab Tak Terduga Nyeri Menstruasi, Salah Satunya Merokok

Nyeri yang muncul saat menstruasi ternyata juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup.

oleh Diviya Agatha diperbarui 04 Feb 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi menstruasi | Polina Zimmerman dari Pexels
Ilustrasi menstruasi | Polina Zimmerman dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian wanita, nyeri menstruasi menjadi hal yang tak asing lagi. Bahkan rasa nyeri yang dialami kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Nyeri menstruasi adalah hal umum dari siklus menstruasi, yang cenderung menyebabkan rasa sakit di perut, punggung, dan paha," ujar kepala Bupa Health Clinics, Dr Samantha Wild dikutip Bustle, Kamis (3/2/2022).

Samantha menjelaskan, secara medis nyeri menstruasi juga dikenal dengan sebutan dismenore dan terbagi menjadi dua kategori yakni dismenore primer dan dismenore sekunder.

Dismenore primer sendiri mencakup gejala khas seperti kelelahan, kembung, sakit kepala, dan naik turunnya perasaan emosional. Sedangkan, dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

"Ketika otot-otot di rahim berkontraksi, suplai darah dan oksigen ke rahim terhambat. Ini yang menyebabkan rasa sakit bisa muncul," kata Samantha.

Namun nyeri menstruasi ternyata tak hanya dapat muncul karena faktor kontraksi. Pasalnya, nyeri satu ini seringkali dikaitkan dengan pengaruh gaya hidup sehari-hari.

Lalu, apa sajakah faktor lain yang dapat mempengaruhi nyeri saat menstruasi? Berikut beberapa diantaranya.

Merokok

"Aktivitas satu ini telah dikaitkan dengan peningkatan rasa nyeri saat menstruasi karena mengurangi kadar oksigen," ujar Samantha.

"Karena itu dapat meningkatkan kadar hormon pemicu rasa sakit seperti prostaglandin," tambahnya.

Studi yang dipublikasikan dalam US National Library of Medicine juga mengungkapkan, perokok 1,45 kali lebih mungkin mengalami dismenore daripada yang bukan perokok.

 

Kurang tidur

Saat menstruasi, suhu tubuh bisa mengalami perubahan dan membuat Anda merasa tidak nyaman dan sulit tidur. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan kadar hormon dalam tubuh.

"Perubahan kadar hormon dapat mengganggu siklus tidur Anda. Ini bisa membuat Anda lebih sulit tidur karena Anda merasa lelah dan kekurangan energi," kata Samantha.

"Sedangkan, kurang tidur dapat membuat rasa nyeri menstruasi Anda terasa lebih buruk, dan juga dapat menyebabkan menstruasi berjalan lebih lama," tambahnya.

Makanan asin

Makanan asin sebenarnya tidak secara langsung dapat menyebabkan nyeri menstruasi. Namun, kadar natrium yang tinggi dapat meningkatkan rasa kembung, yang mana dapat membuat menstruasi lebih tidak nyaman.

Sehingga, ada baiknya untuk menghindari makanan asin dalam jumlah besar selama periode menstruasi berlangsung.

Infografis

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan
Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya