Gejala Sesak Napas dan Anosmia Jarang Ditemui pada Pasien Omicron

Sesak napas dan anosmia jarang ditemui pada pasien Omicron.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Feb 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 16:00 WIB
Faktor Risiko Penyebab Flu
Ilustrasi Pilek Credit: pexels.com/

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan menyampaikan, gejala sesak napas dan anosmia (kehilangan kemampuan seseorang untuk mencium bau) rupanya jarang ditemui pada pasien Omicron.

Kedua gejala COVID-19 tersebut justru ciri khas dari terinfeksi varian Delta. Walau begitu, bukan berarti sesak napas dan anosmia sepenuhnya tidak dialami pasien Omicron, ada yang mengalami, hanya saja jarang ditemui.

"Gejala sesak napas, anosmia, menurunnya indera penciuman itu adalah gejala yang khas pada Delta. Ini jarang ditemui pada  pasien Omicron. Kenapa? Karena virus varian Omicron lebih banyak berkembangbiak di saluran napas atas," kata Erlina dalam Siaran Radio Kementerian Kesehatan RI, Terinfeksi Omicron? Ini Cara Agar Cepat Sembuh pada Selasa, 22 Februari 2022.

"Jarang sekali berkembangbiak sampai saluran napas bawah dan jaringan pernapasan bawah. Tapi bukan berarti dua gejala ini tidak ada, tetap ada, tapi ya jarang pada pasien Omicron."

Untuk masa inkubasi varian Omicron lebih cepat. Jika sebelumnya masa inkubasi terinfeksi COVID-19 bisa 5-7 hari, masa inkubasi varian Omicron bahkan bisa 2-3 hari.

"Masa inkubasi adalah waktu terpapar dengan masa timbul gejala. Masa inkubasi Omicron lebih cepat, dikatakan 2-3 hari saja sudah bisa menimbulkan gejala," lanjut Erlina.


Gejala Omicron Mirip Flu

Anak Terkena Flu dan Pilek
Ilustrasi Anak Terkena Flu dan Pilek Credit: pexels.com/Polina

Gejala Omicron, lanjut Erlina Burhan juga dikatakan lebih ringan dari varian Delta. Pada kondisi tersebut mirip dengan flu. Namun, ada perbedaan antara flu biasa dengan gejala flu pada pasien Omicron.

"Enggak sama dengan flu, tapi ya mirip. Hanya saja untuk Omicron walau mirip ada beberapa gejala tambahan yang tidak ditemukan pada flu. Flu biasa ada bersin-bersin, hidung tersumbat, kadang meriang, sedangkan pada Omicron ada tambahan gejala bisa nyeri tenggorokan, gatal tengggorokan, batuk kering, sakit kepala," katanya.

"Lalu sebagian kecil demam, hidung tersumbat atau berair atau meler dan juga keluhan ketidaknyamanan, akni nyeri otot, pasien bilangnya tidak enak badan. Ya, nyeri badan dan itu sangat mengganggu, terlebih disertai sakit kepala, nyeri tenggorokan. Gejala bervariasi pada setiap orang dan tidak seberat Delta."

Gejala Omicron yang ringan pun dapat berubah menjadi perburukan pada kondisi seseorang, terutama lansia dan yang punya komorbid. Pada orang yang belum divaksinasi, gejala juga bisa memburuk.

"Pada kelompok tertentu, bisa berat sepeti Delta disertai sesak napas. Ini untuk orang-orang yang rentan, kelompok lansia, menjadi berat kondisi menimpa, komorbid tdak terkendali," imbuh Erlina.

"Lansia yang punya komorbid lebih dari satu, misal hipertensi, gula, jantung dan paru kronik. Yang rentan juga kelompok anak-anak usia di bawah 5 tahun serta orang yang belum divaksin."


Infografis Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19

Infografis Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya