Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Platinum Jubilee yang menandai 70 tahun masa pemerintahan Ratu Elizabeth II telah dimulai pada Kamis, 2 Juni 2022. Parade militer Trooping the Color yang telah menjadi tradisi membuka perayaan yang akan dihelat selama empat hari libur akhir pekan di awal Juni.
Dalam pesan Jubilee-nya, Ratu Elizabeth II berterima kasih pada masyarakat Inggris Raya karena menyelenggarakan acara untuk merayakan tonggak sejarahnya sebagai pemimpin Kerajaan Inggris. Ratu mengatakan, "banyak kenangan indah" akan tercipta.
Baca Juga
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
Cerita Putri Diana Takut Menghabiskan Malam Natal Bersama Ratu Elizabeth II
Pengakuan Mantan Presiden Reuven Rivlin: Ratu Elizabeth II Menutup Pintu Istana Buckingham untuk Pejabat Israel
"Saya merasa terus terinspirasi dengan niat baik yang ditunjukkan pada saya, dan berharap pada hari-hari mendatang akan dapat memenuhi kesempatan untuk merefleksikan semua yang telah diraih selama 70 tahun terakhir, karena kita menatap masa depan dengan percaya diri dan antusiasme," ujarnya, mengutip BBC.
Advertisement
Ratu Elizabeth II menjadi anggota keluarga Kerajaan Inggris yang bertakhta paling lama, bahkan dibandingkan dengan empat generasi pendahulunya. Sebelumnya, tidak ada monarki Inggris yang pernah bertahta hingga 70 tahun.
Saat ini, Ratu Elizabeth berusia 96 tahun. Bagi individu seusianya, nenek Pangeran William itu memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik. Ratu tetap terlihat aktif dalam berbagai kegiatan publik. Jarang sekali nenek Pangeran William itu dikabarkan sakit. Jika pun Ratu Elizabeth absen dari suatu kegiatan publik, biasanya itu karena rekomendasi dokter.
Lalu apa rahasia sehat dan umur panjang Ratu Elizabeth II? Berikut delapan rahasia umur panjang sang ratu, dilansir Walesonline.
Berlibur
1. Rutin berlibur
Selain menjelajahi dunia melalui tur kerajaan sepanjang masa pemerintahannya, setiap musim panas Ratu pergi ke Kastil Balmoral di Aberdeenshire untuk beristirahat dan bersantai selama beberapa minggu.
Ratu Elizabeth selalu berlibur di Balmoral bersama mendiang suaminya Pangeran Philip hingga kematian sang pangeran nya pada April 2021. Selain itu, anggota keluarga kerajaan lainnya seperti Pangeran Charles dan kedua putra serta cucu juga sering berkunjung.
Dalam film dokumenter ITV 2016, Our Queen at 90, Putri Eugenie menjelaskan: “Ini adalah lokasi yang indah untuk Nenek dan Kakek – bagi kami untuk datang dan melihat mereka di sana di mana Anda hanya memiliki ruang untuk bernapas dan berlari.”
2. Menghirup udara segar
Ratu biasa menghabiskan akhir pekan secara privat dan tinggal selama sebulan setiap Paskah di Kastil Windsor di Berkshire, di mana Home Park yang bersebelahan menyediakan banyak ruang untuk berkeliaran di hutan yang rimbun.
Musim panas di Balmoral Estate seluas 50.000 acre juga menghadirkan banyak waktu di alam bebas.
Putri Eugenie sekali lagi menjelaskan betapa senangnya Ratu pada Kastil Balmoral, dengan mengatakan, “Saya pikir Nenek paling bahagia di sana, saya pikir dia sangat, sangat mencintai Dataran Tinggi… jalan-jalan, piknik, anjing, banyak anjing, selalu ada anjing dan orang-orang datang dan keluar."
Advertisement
Berkuda
3. Menyayangi hewan peliharaan
Berbicara tentang anjing, Ratu memiliki lebih dari 30 anjing sebagai hewan peliharaan selama hidupnya. Yang paling sering dipeliharanya adalah jenis corgi, serta cocker spaniel dan dorgis (persilangan dachshund/corgi).
Anjing kerajaan dikatakan sebagai sumber kegembiraan dan dukungan yang besar bagi Ratu. Bahkan Ratu sendiri yang mengajak anjing-anjingnya berjalan-jalan hingga tahun lalu, sebelum dia dilaporkan menjadi terlalu lemah untuk melakukannya.
4. Berkuda
Hewan peliharaan lain yang diminati Ratu Elizabeth adalah kuda. Dihadiahi seekor kuda poni Shetland pada usia empat tahun, Elizabeth II mulai berkuda di masa kanak-kanak dan terlibat erat dalam perawatan kuda yang dimilikinya untuk berkembang biak, balap, dan berkuda.
Diketahui Ratu secara teratur berkuda di halaman Kastil Windsor. Ratu Elizabeth berkuda sampai usia 95. Kabarnya, ibu Pangeran Charles itu merasa kecewa ketika dia harus menggantung sepatu bootnya untuk selamanya, menurut The Sun.
5. Perawatan medis terbaik
Penting untuk diketahui bahwa meskipun dalam banyak hal gaya hidup Ratu telah membantunya tetap bugar, ia juga memperoleh manfaat dari perawatan medis kelas dunia.
Tim dokter rumah tangga kerajaan dipimpin oleh Profesor Sir Huw Thomas, yang ditunjuk sebagai kepala Rumah Tangga Medis dan dokter Ratu pada tahun 2014.
Pola Makan Sederhana
6. Pernikahan yang kuat
Ratu dan Pangeran Philip telah menikah selama 73 tahun dan penelitian telah menunjukkan betapa kuatnya pasangan yang suportif. Sebuah studi University College London 2017 menemukan bahwa pernikahan dikaitkan dengan penurunan risiko demensia. Sebuah studi 2018 oleh Universitas Keele menemukan orang yang menikah memiliki penurunan risiko penyakit jantung koroner dan kematian akibat stroke. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menikah dapat membantu Anda hidup lebih lama.
7. Diet sederhana
Ratu Elizabeth memiliki sekelompok juru masak profesional, tetapi pola makannya relatif sederhana. Menurut mantan koki kerajaan di Istana Buckingham, Darren McGrady, seperti dilansir The Independent,
Ratu makan empat porsi kecil dalam sehari (sarapan, makan siang, teh sore dan makan malam), lebih menyukai makanan utama yang sederhana seperti ikan bakar dan sayuran atau salad ayam, dan tidak menyukai rasa yang kuat seperti bawang putih atau rempah-rempah.
8. Menikmati camilan secukupnya
Itu bukan berarti Ratu Elizabeth tidak memanjakan diri sesekali. Dalam hal minuman, dia dikatakan menyukai gin dan Dubonnet atau segelas sampanye.
McGrady menambahkan, ketika dia bertugas di Istana, kebiasaan Ratu yang diingatnya adalah bahwa hari Jumat adalah hari ikan dan keripik (fish and chips).
Ratu Elizabeth sangat menyukai makanan manis, dengan cokelat menjadi makanan favoritnya. Cokelat hitam khususnya dikatakan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Sebagai sumber antioksidan, sebuah studi Universitas Harvard menemukan memakannya menurunkan tekanan darah pada individu yang mengonsumsinya.
Advertisement