Satgas COVID-19: Vaksinasi Booster Beri Perlindungan dari BA.4 dan BA.5

Vaksinasi booster bisa melindungi seseorang dari varian virus SARS-CoV-2 termasuk BA.4 dan BA.5 yang kini sudah bertransmisi di Tanah Air.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Jun 2022, 08:51 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 08:26 WIB
Pemerintah Genjot Vaksin Booster Covid-19
Warga menerima suntikkan vaksin COVID-19 booster di Mapolsek Jagarsa, Jakarta Selatan, Jumat (17/06/20222). Pemerintah terus menggenjot target pencapaian vaksinasi COVID-19 untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) dan juga diharapkan dapat mencegah penyebaran kasus COVID-19 akibat subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster atau dosis ketiga COVID-19 tidak setinggi saat dosis pertama dan kedua. Padahal, vaksinasi booster bisa melindungi seseorang dari varian virus SARS-CoV-2 termasuk BA.4 dan BA.5 yang kini sudah bertransmisi di Tanah Air.

"Masyarakat perlu memahami bahwa divaksin booster merupakan semata-mata agar kita terutama kelompok berisiko lebih terlindungi dari penularan virus termasuk varian baru," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito.

Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah terus berusaha untuk mendistribusikan vaksin COVID-19 termasuk vaksin booster ke setiap daerah agar stok aman. Sosialisasi aktif tentang vaksinasi booster juga tetap dilakukan di tengah masyarakat.

Beragam upaya sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi booster. Salah satunya adalah wajib sudah divaksinsi booster bagi 18 tahun ke atas bila mengikuti kegiatan berskala besar yang melibatkan lebih dari seribu orang.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 20 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan pada Pelaksanaan Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

"Salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster adalah dengan menerapkan wajib vaksin untuk berkegiatan sebagaimana yang saya jelaskan sebelumnya," kata Wiku dalam konferensi pers 21 Juni 2022 sore.

Bila menilik data capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia, kemarin bertambah 206.497 orang yang mendapatkan suntikan dosis ketiga. Akumulasinya adalah sudah ada 49.342.174 orang yang sudah mendapatkan booster. Namun, angka ini masih jauh dibandingkan capaian dosis lengkap (vaksinasi dosis 1 dan 2) yang sudah 168.590.045.

 

Jokowi: Stok Vaksin Lebih dari Cukup

Sebelumnya, pada akhir Mei 2022 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi booster untuk segera mendatangi pusat vaksinasi.

Dalam keterangan pers di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jokowi mengatakan bahwa stok vaksin COVID-19 yang dimiliki saat ini lebih dari cukuo. 

"Stok vaksin COVID-19 untuk booster lebih dari cukup," kata Jokowi, Senin (30/5/2022).

 Jokowi juga meminta masyarakat tidak pilah-pilih vaksin. Semua vaksin memiliki manfaat yang sama yakni melindungi diri bila terpapar virus SARS-CoV-2.

"Karena semua vaksin manfaatnya sama, untuk melindungi kita menghadapi pandemi COVID-19," jelasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan telepon dari perdana menteri satu negara. Kepala negara tersebut meminta Indonesia kembali mengekspor minyak goreng ke negaranya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022 di Istana, Selasa (14/6/2022). Seorang perdana menteri menelepon Jokowi untuk meminta dikirimkan minyak goreng.

Kepala Subbid Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satgas COVID-19 Alexander K Ginting mengatakan laju suntikan vaksin booster atau dosis penguat meningkat pada saat dijadikan sebagai syarat perjalanan.

"Namun, vaksinasi booster menurun sejak pelonggaran persyaratan perjalanan usai Lebaran 2022. Masyarakat harus ikut program booster, jangan hanya berpatokan pada syarat perjalanan," kata Alexander K Ginting.

Alexander mengatakan hingga sekarang baru lima provinsi di Indonesia yang mencapai target di atas 60 persen suntikan vaksin booster. Sedangkan kepesertaan masyarakat di provinsi lainnya justru menurun sejak Lebaran usai.

Kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia bersamaan dengan pemulihan situasi ekonomi, kata Alexander, justru memicu peningkatan angka kasus di tengah masyarakat.

"Saat ini terjadi peningkatan mobilitas sejak SE Satgas Nomor 18 dan 19 Tahun 2022 tentang prokes pelaku perjalanan dalam dan luar negeri mulai longgar. Ini mempengaruhi mobilitas yang tinggi keluar masuk Indonesia karena persyaratan yang semula RT-PCR secara ketat dalam perjalanan, sekarang lebih berbasis pada vaksinasi," katanya mengutip Antara. 

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya