Liputan6.com, Jakarta Kasus harian COVID-19 pada 23 Juli 2022 hingga pukul 12.00 WIB bertambah 4.943. Penambahan hari ini membuat akumulasi kasus Corona di Indonesia menjadi 6.161.271.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi penyumbang kasus terbanyak yakni ada 2.661. Disusul Jawa Barat yang menambah 840 orang terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Baca Juga
Sementara itu, kasus aktif hari ini menjadi 39.065 karena mendapat tambahahn 826. Ini artinya ada 39.065 yang menjalani isolasi maupun dirawat karena terinfeksi COVID-19.
Advertisement
Jumlah yang sembuh dari COVID-19 hari ini menjadi 5.968.304 karena mendapat tambahan 4.108 orang sembuh dari Corona.Kasus meninggal pada hari ini bertambah sembilan, maka akumulasinya menjadi 156.902.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kapan Puncak Gelombang BA.4 dan BA.5?
Beberapa hari lalu memang kasus harian COVID-19 di RI sempat di angka 5 ribuan. Sementara hari ini di angka 4 ribu-an. Hal ini menimbulkan tanya kapan puncak gelombang BA.4 dan BA.5 terjadi?
"Kalau melihat situasi saat ini, kemungkinan besar kalau tidak akhir Juli, ya awal Agustus," kata epidemiolog Dicky Budiman.
Dicky mengatakan prediksi puncak kasus gelombang keempat COVID-19 di Indonesia ketika jumlah orang yang sakit sudah masuk ke kelompok rawan yang masuk rumah sakit.
"Kenapa? Dengan strategi testing kita yang pasif itu, maka yang masuk rumah sakit itu yang berkontribusi dalam jumlah kasus. Orang yang masuk rumah sakit, itu orang yang punya risiko. Kelompok rawan itu sudah punya barrier, begitu sudah sampai ke kelompok itu berarti ledakannya, puncaknya," kata Dicky dalam pesan suara.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, prediksi puncak COVID-19 masih diamati. Prediksi dan jumlah kasus yang diperkirakan naik bisa saja berubah seiring dengan kepulangan jemaah haji. Sehingga bisa saja puncak gelombang COVID-19 lewat dari Juli.
"Kita lihat dengan pulangnya jemaah haji, kita lihat profil (karakteristik) mungkin agak berubah karena memang jemaah haji pada berdatangan dan ada beberapa juga yang kena (positif COVID-19)," kata Budi Gunadi usai Launching BioColomelt-Dx di RS Kanker Dharmais Jakarta pada Selasa, 19 Juli 2022.
Advertisement
PPKM Masih Penting
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi salah satu faktor yang berhasil mengendalikan penularan COVID-19. Pemerintah diharapkan terus menerapkan kebijakan tersebut.
"PPKM penting karena terbukti efektif, apalagi status pandemi masih ada," kata Dicky.Â
Namun, menurut Dicky, saat ini penerapan PPKM semakin memungkinkan untuk dilonggarkan, seiring meningkatnya kekebalan tubuh masyarakat. Selain untuk membatasi aktivitas, pembelakuan PPKM juga bisa jadi pengingat bagi masyarakat bahwa pandemi belum berakhir.
Â