Liputan6.com, Jakarta - Instagram bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) RI pada Selasa, 13 September 2022, meluncurkan kampanye Anak Indonesia Aman Digital.
Kampanye ini bertujuan untuk memberdayakan para orangtua di Indonesia perihal keamanan anak dan remaja di media sosial.
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama diluncurkan juga fitur keamanan baru di Instagram, yaitu Pengawasan di Instagram.
Advertisement
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menyebut kampanye Anak Indonesia Aman Digital penting untuk diketahui semua orangtua agar baik ayah maupun ibu dapat bersama-sama melindungi buah hatinya di dunia digital.
Menurut Bintang juga peluncurkan fitur Pengawasan di Instagram merupakan bukti komitmen Meta Indonesia dalam berkontribusi untuk pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak Indonesia.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan keamanan anak di ruang digital," kata Menteri PPPA seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 17 September 2022.
Bintang mendorong para orangtua untuk senantiasa mendampingi anak-anaknya ketika berselancar di dunia maya. Ayah dan ibu harus memastikan bahwa konten yang dikonsumsi anak adalah positif.
Menteri Bintang juga mengingatkan bahwa penting bagi para orangtua untuk memposisikan anak sebagai teman diskusi yang setara, sehingga mereka dapat memahami sisi positif dan negatif dari media sosial.
"Lewat kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital, kami berharap akan semakin banyak orangtua di Indonesia yang bergerak aktif untuk mendampingi dan mengawasi anak-anaknya," kata Bintang.
"Sehingga anak dapat memanfaatkan internet dengan bijak pula," pungkas Bintang Puspayoga.
Remaja Indonesia, Generasi Digital Native
Dalam kesempatan tersebut, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana S Psi Psikolog mengatakan bahwa remaja Indonesia saat ini merupakan generasi digital native yang lahir ketika teknologi sudah berkembang.
Tak heran jika mereka menuntut kebebasan dan kemandirian dalam mengeksplorasi banyak kemungkinan, termasuk di media sosial.Â
Di satu sisi, penting bagi para orangtua menghargai otonomi remaja, melakukan diskusi terbuka dengan anak mengenai pengalaman digitalnya, dan meningkatkan literasi digital.
"Dengan melakukan tiga hal tersebut, niscaya orang tua bisa mendapatkan pengertian dari anak untuk membantu mengawasi penggunaan media sosial mereka," kata Vera.
Sebab, lanjut Vera, tujuan utama pengawasan media sosial oleh orang tua adalah agar anak nantinya bisa self-control dan melakukan self-supervision.
"Dengan begini, orang tua pun diharapkan nantinya dapat perlahan mundur dan mempercayakan penggunaan media sosial pada anak," Vera menambahkan.
Komunitas parenting yang dibentuk Mona Ratuliu, Novita Angie, Riafinola, Ersa Mayori, dan Meisya Siregar, Momsweetmoms, yang hadir pada peluncuran kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital berbagi cerita mengenai lika-liku menghadapi anak-anak mereka dalam bermedia sosial.
"Sebagai ibu dari anak-anak remaja, kami momsweetmoms sangat memerhatikan keamanan anak-anak di media sosial," Kata Mona Ratuliu.
"Cara saya mendampingi anak-anak adalah dengan berbincang mengenai perjalanan digital mereka, kreator siapa yang mereka ikuti, konten apa yang mereka sukai, serta persoalan apa yang mereka hadapi di media sosial," dia menambahkan.
Mona juga mengaku terus meningkatkan pengetahuan seputar isu-isu di media sosial serta fitur-fitur yang bermanfaat bagi orangtua, seperti fitur Pengawasan di Instagram ini.
"Saya berharap ke depannya keamanan remaja di ruang digital semakin terjamin dan orang tua juga semakin tergerak untuk memberikan pendampingan dan pengawasan kepada buah hatinya," pungkas Mona
Â
Â
Advertisement
Tentang Fitur Pengawasan di Instagram
Fitur Pengawasan di Instagram adalah fitur yang memungkinkan orang tua untuk menghubungkan akun Instagram mereka dengan akun anak.
Setelah kedua akun terhubung, orang tua bisa mengatur durasi waktu pemakaian Instagram untuk anak, melihat daftar akun-akun yang diikuti, dan orang tua juga akan mendapat notifikasi jika anak mereka melaporkan sebuah akun atau konten di Instagram atas alasan tertentu.
Di aplikasi milik orang tua, Instagram akan memberikan konteks lebih lanjut mengenai laporan yang dibuat anak dan menyediakan tautan ke Pusat Edukasi Instagram tentang bagaimana mereka bisa membicarakan isu tersebut dengan anak mereka.
Untuk mengaktifkan fitur Pengawasan di Instagram, orang tua perlu mengirimkan undangan terlebih dahulu ke akun anak, atau sebaliknya anak bisa mengundang orang tuanya untuk mengawasi akun mereka. Fitur tidak bisa diaktifkan secara sepihak.
"Keamanan pengguna adalah prioritas kami di Instagram. Ini mengapa kami terus meluncurkan fitur-fitur keamanan agar pengguna bisa membangun pengalaman yang positif saat menggunakan Instagram, seperti manajemen waktu, filter komentar, filter perundungan, dan masih banyak lagi," kata Head of Instagram Policy Programs Asia Pacific, Tara Bedi.
Â
Didesain Agar Ada Transparansi
Dilanjutkannya, Fitur Pengawasan di Instagram didesain agar orang tua bisa membangun transparansi dengan anak mereka perihal pemakaian Instagram.
Pihak Instagram berharap ini bisa membantu perjalanan mereka sebagai orang tua dari generasi yang aktif memakai media sosial.Â
Melalui kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital, KemenPPPA, momsweetmoms, komunitas Popmama, dan PUSPAGA akan mengadakan rangkaian pelatihan untuk orang tua.
Tara, menjelaskan, orangtua akan diberikan kiat-kiat menjaga keamanan anak-anak remaja di dunia digital, termasuk cara mengaktifkan fitur Pengawasan di Instagram dan membangun komunikasi yang positif dengan anak perihal penggunaan media sosial.
Agar bisa menjangkau audiens yang lebih luas, pelatihan akan dilakukan secara luring dan daring, seperti sesi Kuliah di WhatsApp, Instagram Live bersama para pakar, serta kelas tatap muka.
Fitur Pengawasan di Instagram akan mulai diluncurkan untuk semua pengguna di Indonesia di aplikasi Instagram versi terbaru di Play Store atau App Store minggu ini.
Advertisement